JAKARTA - Kambing liar atau kambing gunung, simbol Provinsi Tunceli di Turki timur, yang telah mereka sebut rumah selama berabad-abad, kini berkeliaran di pegunungan tanpa rasa takut.
Untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, sekitar 100 kambing liar tertangkap kamera saat bepergian dalam kawanan baru-baru ini.
Ini adalah pemandangan langka di daerah di mana pemburu mengincar kambing. Kambing tampaknya sedang mendaki gunung di wilayah itu saat musim semi tiba di Tunceli yang membeku ketika mereka difoto oleh para pekerja dari otoritas taman nasional.
Pihak berwenang menunjukkan bahwa penurunan perburuan ilegal telah dipastikan berkat penegakan larangan yang lebih baik. Para pejabat mengatakan populasi mereka juga meningkat.
Tahun lalu saja, 115 orang dikenakan denda karena perburuan ilegal dengan total denda yang dikeluarkan mencapai lebih dari 52.540 dolar Amerik Serikat, dikutip dari Daily Sabah 17 Mei.
Kambing di masa lalu tunduk pada perburuan legal, dengan pemerintah kadang-kadang menjual lisensi kepada pemburu lokal dan asing. Aktivis mengklaim, perburuan mencegah pelestarian satwa liar. Sementara pihak berwenang berpendapat perburuan tidak membahayakan spesies yang bersangkutan, dan sebaliknya, membantu memusnahkan spesies yang kelebihan populasi sehingga melestarikan kelestarian satwa liar.
Diketahui, Tunceli adalah rumah bagi populasi Alevi yang cukup besar yang keyakinannya menghormati kambing gunung, memandang mereka sebagai makhluk suci yang dilarang untuk berburu, tetapi penduduk setempat waspada terhadap pemburu yang datang dari tempat lain untuk menembak kambing.
Kambing liar tidak hanya terdapat di Tunceli, karena mereka juga terlihat di provinsi lain di wilayah tersebut, termasuk Van, meskipun hanya kambing di Tunceli yang terancam punah.
BACA JUGA:
Daerah berbatu di pegunungan serta hutan merupakan habitat kambing liar yang masuk dalam Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) untuk satwa langka.
Populasi pasti mereka dihitung bertahun-tahun yang lalu, tetapi pihak berwenang tidak mengungkapkannya karena kekhawatiran tentang meningkatnya minat pemburu ilegal di habitat mereka. Nenek moyang kambing domestik, kambing liar juga menghadapi bahaya hilangnya habitat akibat pembalakan liar di tempat lain.