Bagikan:

JAKARTA - Polri menemukan fakta baru di balik penangkapan 24 teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Mereka disebut berbaiat menjadi pendukung kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) secara daring atau online.

"Jadi memberikan pernyataan atau baiat mereka dengan membaca teks dan dikirim melalui grup WA," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Selasa, 17 April.

Teknis baiat secara online yang dilakukan para tersangka dilakukan dengan mengirimkan teks atau narasi di grup Whatsapp. Pengirimnya diketahui tersangka berinisial H.

Kemudian, masing-masing tersangka membaca narasi baiat kepada pimpinan ISIS baru yakni, Abu al-Hassan al-Hashimi al-Qurashi itu dan prosesnya pun direkam.

Selanjutnya, hasil rekaman itu dikirimkan kembali ke grup tersebut. Video itu pun menjadi bukti mereka telah berbaiat.

"Jadi begini ya, pengakuan itu di grup WA gitu, disampaikan kemudian masing-masing melakukan mandiri, jadi dia melakukan baiat kemudian dikirim," ucap Ramadhan.

Dengan kata lain, lanjut Ramadhan, tidak ada pertemuan dalam proses baiat tersebut. Diduga cara ini dilakukan untuk mengelabui petugas.

Hanya saja, tak semua tersangka teroris MIT itu yang telah berbaiat dengan ISIS. Hanya sebagian yang diketahui sebagai pendukung kelompok teroris jaringan internasional tersebut.

Tetapi, belum diketahui secara rinci jumlah teroris yang telah berbaiat dengan kelompok ISIS.

"Yang masuk dalam kelompok MIT semuanya. Jadi di antara mereka atau sebagian dari mereka yang sudah melakukan baiat terhadap ISIS," kata Ramadahan.

Ada pun, sebagian dari 24 tersangka teroris kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) disebut merupakan pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Dalam baiat itu, mereka bersumpah mendukung pimpinan ISIS baru yakni, Abu al-Hassan al-Hashimi al-Qurashi. Hanya saja, belum dijelaskan secara gamblang sejak kapan mereka menjadi pendukung kelompok ISIS.

Bahkan, dari hasil rangkaian pemeriksaan, kata Ramadhan, puluhan tersangka teroris itu sudah ikut serta dalam proses idat atau pelatihan di Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah.

Identitas para tersangka teroris itu antara lain, MIR, BSS, ETO, MB, IS, FM, TT, SH, H, AWS. Lalu, DRM, TL, AMW, MN, EA, DM, S, RK, LY, RK, ISR, MAM, K, FS

Mereka ditangkap di beberapa lokasi, antara lain, 22 orang ditangkap di Sulteng, 1 orang di Bekasi dan 1 lagi di Kalimantan Timur. Penangkapan berlangsung pada Sabtu, 14 Mei 2022.