SURABAYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengimbau masyarakat Jatim mewaspadai fenomena La Nina. Diperkirakan akan turun hujan disertai angin mulai bulan ini.
"Kami juga akan menyiapkan berbagai peralatan dan logistik, sebagai antisipasi terjadinya bencana pada musim penghujan nanti," kata Kasi Kedaruratan BPBD Jatim, Satriyo Nurseno, dikonfirmasi, Rabu, 14 Oktober.
Selain itu, BPBD Jatim juga sudah mengeluarkan surat imbauan yang ditandatangani Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono terkait kesiapsiagaan dan kewaspadaan ke pemerintah kabupaten/ kota pada 28 September. BPBD juga mensosialisasikan kepada masyarakat agar mewaspadai curah hujan yang bakal melanda Jatim. "Imbauan ini dikeluarkan setelah kami koordinasi dengan BMKG, terkait adanya perubahan cuaca di Jatim," kata Satriyo.
Sementara itu, Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, Teguh Tri Susanto, mengatakan BMKG pusat tengah melakukan pemantauan fenomena La Nina di Samudera Pasifik. Hasilnya, kata dia, ada pergerakan yang cukup aktif, sehingga diprediksi berdampak pada sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Jatim.
BMKG memprediksi La Nina akan berkembang mulai Oktober 2020 hingga April 2021. Sehingga, pada Oktober hingga November, peningkatan curah hujan bulanan diprediksi terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatera.
"Kemudian selanjutnya pada Desember hingga Februari 2021, peningkatan curah hujan akibat La Nina dapat terjadi di Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku Utara dan Papua," ujar Teguh.
BACA JUGA:
Teguh menjelaskan, beberapa zona yang mulai terjadi turun hujan di antaranya, pesisir timur Aceh, sebagian Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Pulau Bangka, Lampung, Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian kecil Jatim, dan sebagian Kalimantan Barat.
Kemudian di sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Utara, sebagian kecil Sulawesi, Maluku Utara, dan sebagian kecil Nusa Tenggara Barat.
Teguh juga mengingatkan, masuknya musim penghujan ini perlu disambut dengan kesiapsiagaan terhadap bencana hidrometeorologi.
"Awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidrometeorologis seperti banjir dan tanah longsor," kata Teguh.