Prediksi, La Nina Picu Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Sultra Akhir 2021, BMKG Imbau Lakukan Mitigasi
Ilustrasi - Personel Basarnas Kendari dan TNI Angkatan Darat Kodim 1417 Kendari mengevakuasi warga terjebak banjir (ANTARA)

Bagikan:

SULTRA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadi fenomena La Nina di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra). Fenomena ini juga bisa memicu bencana hidrometeorologi pada akhir 2021.

Kepala Stasiun Klimatologi Konawe Selatan (Konsel) Aris Yunatas mengatakan, potensi bencana hidrometerologi terjadi akhir 2021 karena pada November-Desember wilayah itu memasuki musim penghujan disusul potensi fenomena global, La Nina. 

"La Nina itu diprediksi muncul akhir tahun 2021, sehingga berbarengan, artinya awal hujan November-Desember akan disertai dengan fenomena global yaitu La Nina, sehingga ada potensi bencana hidrometeorologi," kata dia saat dihubungi dari Kendari, Antara, Kamis, 7 November.

Bencana hidrometeorologi bisa berupa banjir, banjir bandang dan tanah longsor.

"Fenomena La Nina lebih kepada peningkatan curah hujan karena peningkatannya pada masa udara basah yang masuk sehingga meningkatkan pertumbuhan awan konvektif kemudian di wilayah kita itu akan meningkat hujannya," jelas dia.

Provinsi Sultra sebagai salah satu wilayah di Indonesia yang sering mengalami banjir, dan di daerah daratan harus melakukan langkah-langkah dalam memitigasi berbagai potensi bencana tersebut.

Sinergi semua pihak perlu dilakukan mulai dari hulu dengan informasi kesiapsiagaan. Hal ini penting dilakukan sehingga meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.

"Dengan memasuki musim hujan ditambah lagi dengan ada La Nina, kami mengimbau kepada masyarakat Sultra untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi yang akan terjadi di awal musim hujan karena ada La Nina di sana," demikian Aris.