Bagikan:

SERANG – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan masyarakat tentang fenomena La Nina di sejumlah wilayah Indonesia yang potensial terjadi pada akhir 2021 hingga Mei 2022.

Menyikapi hal tersebut, Kapolda Banten IJP Dr. Rudy Heriyanto mengatakan sejak akhir Oktober 2021 ia telah memberi peringatan kepada seluruh personel baik di Polda maupun di Polres jajaran untuk senantiasa siaga menghadapi kontijensi bencana alam.

“Personel sudah harus menyiagakan diri menghadapi kontijensi bencana alam, cek kesiapan peralatan dan lakukan pelatihan kepada personel untuk yakinkan secara fisik personel siaga bencana”, tegas Rudy Heriyanto, kepada wartawan 7 November.

Rudy juga telah menginstruksikan kepada para Kapolres jajaran untuk memetakan wilayah yang potensial terjadi banjir dan tanah longsor.

“Tolong para Kapolres mapping (petakan) wilayahnya yang potensial terjadi bencana banjir dan longsor, sehingga kita dapat menyusun rencana kontijensi pada daerah rawan bencana tersebut,” kata Rudy lagi.

Rudy telah menugaskan Karoops Polda Banten KBP Amiluddin Roemtaat dan para Kapolres untuk melakukan konsolidasi dengan BMKG, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemda, Badan SAR dan instansi terkait lainnya dan mempersiapkan semua sumber daya yang dimiliki untuk menghadapi dampak dari fenomena La Nina di wilayah Banten.

“Kami akan segera konsolidasi dengan instansi terkait, diawali secara virtual pada hari ini, Senin 8 November, dan dilanjutkan dengan pelaksanaan apel kesiapsiagaan bencana antar instansi,” kata Roemtaat.

Sebagaimana diketahui, September 2021 dan Oktober 2021, beberapa bencana banjir telah dilaporkan terjadi di wilayah Banten. Pada 14 September 2021, banjir terjadi di Kecamatan Rangkasbitung, Kalanganyar dan Cibadak di Kabupaten Lebak dan menggenangi 1.162 rumah.

Memasuki November 2021, Kecamatan Rangkasbitung kembali dilanda banjir dan mengakibatkan jembatan Cigalembong rusak dan akses Curug menuju Cimageteung terputus.