Awal 2021 Pendonor Darah Gay di Australia Tak Lagi Dipersulit
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Australian Fed Cross Lifeblood akan melonggarkan pembatasan pada donor darah gay dan biseksual awal tahun depan. Saat ini, Lifeblood  menolak donor gay dan biseksual yang pernah berhubungan seks dengan laki-laki dalam 12 bulan terakhir.

Melansir beat.com, Rabu, 14 Oktober, pada bulan April, Administrasi Barang Terapeutik (TGA) menyetujui proposal untuk menurunkan periode selibat (bujangan) menjadi tiga bulan. Seorang juru bicara Lifeblood mengatakan, perubahan kebijakan akan mulai berlaku awal tahun depan.

“Awal tahun ini, Lifeblood membuat pengajuan ke TGA untuk mengurangi waktu tunggu untuk mendonorkan darah bagi pria yang berhubungan seks dengan pria dari 12 bulan saat ini menjadi tiga bulan sejak kontak seksual terakhir,” kata seorang juru bicara.

“TGA, pemerintah federal dan negara bagian semuanya telah menyetujui pengajuan kami. Perubahan akan mulai berlaku pada awal 2021."

Juru bicara mengatakan Lifeblood sedang dalam proses memperbarui sistem mereka. Lifeblood juga bekerja sama dengan pemerintah negara bagian dan teritori untuk memperbarui formulir kuesioner.

“Lifeblood ingin memudahkan semua warga Australia untuk memberikan darah, sekaligus memastikan darah dan produk darah Australia seaman mungkin bagi penerima darah,” kata juru bicara tersebut.

Australia memberlakukan periode penangguhan 12 bulan untuk donor gay pada tahun 2000. Sebelumnya, mereka sama sekali dilarang mendonorkan darahnya.

Kebijakan baru ini mengikuti pengurangan serupa di Inggris, Kanada, dan AS dari 12 bulan menjadi tiga bulan.

Akhir pekan lalu, kelompok advokasi LGBTIQ menuding Lifeblood menerapkan standar ganda karena menghapus sepenuhnya periode penangguhan empat bulan untuk donor bertato atas dasar ilmiah, tetapi tidak bagi pria gay dan biseksual.

Kelompok tersebut menginginkan kebijakan donor darah yang "lebih efektif" yang berfokus pada "keamanan aktivitas seksual, ketimbang jenis kelamin pasangan seksual.

Sebuah studi baru-baru ini menemukan 78 persen pria gay dan biseksual Australia akan mendonorkan darah jika diizinkan. Namun, mereka tidak melakukannya, untuk mematuhi pembatasan pantang selama 12 bulan saat ini.

'Satu dari tiga orang Australia membutuhkan darah dalam hidup mereka'

Sementara itu, Tammy Franks dari Partai Hijau Australia Selatan akan mengajukan mosi di parlemen negara bagiannya untuk memprioritaskan perubahan pada pekan ini.

“Kami tahu bahwa darah tidak memiliki umur simpan yang lama. Kami selalu membutuhkan darah dan donor darah, ”ujarnya.

Franks mengatakan satu dari tiga orang Australia akan membutuhkan darah atau produk darah seumur hidup mereka. Satu kali donor darah bisa menyelamatkan hingga tiga nyawa.

“Terus mendiskriminasi kelompok, seperti laki-laki yang pernah berhubungan seks dengan laki-laki dalam 12 bulan terakhir, tidak hanya menstigmatisasi, tapi juga bukan praktik kesehatan terbaik,” katanya.

“Pendekatan kami harus didasarkan pada sains, bukan pada stigma dan prasangka kuno,” tandasnya.