Menko PMK Dukung Kebijakan Menkes Terawan soal Rumah Sakit Khusus Obat Tradisional
Menko PMK Muhadjir Effendy (Foto: Situs KemenkoPMK)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendukung kebijakan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto terkait rumah sakit khusus berbasis obat-obatan tradisional.

Menurut Muhadjir, saat ini Terawan tengah mematangkan program rumah sakit yang kegiatan pengobatannya menggunakan bahan obat berbahan tradisional tersebut.

"Saya dukung kebijakan Pak Menkes yang akan menjadikan beberapa rumah sakit hanya menggunakan obat tradisional untuk pelayanan kepada pasien," kata Muhadjir dalam sebuah acara yang ditayangkan di YouTube, Rabu, 14 Oktober.

Meski kebijakan ini akan menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat, namun dia meminta Terawan tetap berani meneruskan program yang tengah dimatangkannya itu.

"Orang yang sakinah, yang punya keteguhan hati karena yakin apa yang dia lakukan itu benar pasti tidak akan goyah," tegasnya.

Selain itu, Muhadjir berbicara soal kunjungan kerjanya ke kawasan Karanganyar dan Sukoharjo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Dalam kunjungan itu, dia sempat mendatangi salah satu industri obat herbal dan memuji petani tanaman obat tradisional yang tetap bergerak meski belum mendapat perhatian dari pemerintah.

"Berdasarkan tinjauan saya, dengan mata kepala sendiri di lapangan, yang ini mendapatkan perhatian cukup serius dari pemerintah terutama sektor Kemenkes dan lembaga terkait," ungkapnya.

Jika saja industri obat herbal ini mendapat perhatian lebih, dia yakin para petani tanaman obat ini akan meraup pendapatan maksimal bahkan bisa mengekspor ke luar negeri.

"Kalau ini ada kesungguhan, saya kira ini akan menjadi hal yang bagus," ujarnya.

Sebelumnya, Menkes Terawan memang pernah mengatakan pihaknya terus memperkuat pelayanan kesehatan tradisional yang mengintegrasikan konvensional dengan komplementer. Sehingga, ke depan pengobatan tradisional di rumah sakit bisa dilakukan karena terbukti aman dan bermanfaat.

Untuk menunjang program ini, sejumlah lulus D3 Jamupoltekkes terlatih juga disediakan. Setidaknya ada 561 orang lulusan D3 dan 373 lulusan D4 BA Trainner yang siap untuk menjalankan program ini. Dia mengatakan, saat ini sudah ada sejumlah rumah sakit yang menjalankan pelayanan kesehatan pengobatan tradisional. Salah satunya adalah RS dr Sardjito di Yogyakarta.

Mantan Kepala RSPAD Gatot Subroto ini juga mengatakan, Kemenkes telah menyiapkan rumah sakit pusat pelayanan kesehatan tradisional. Rumah sakit ini terletak di Tawangmangu, Jawa Tengah. Hal ini, sambung dia, bertujuan untuk menunjukkan komitmen pemerintah terkait pengobatan tradisional.

"Klinik ini memprioritaskan pada saintifikasi jamu dari hulu ke hilir. Dari riset etnofarmotologi tumbuhan obat dan jami, pelestarian budidaya pasca panen, riset klinik teknologi manajemen jamu, pelatihan ilmu pengetahuan dan teknologi jamu, pelayanan iptek, dan disemenasi sampai dengan peningkatan kemandirian masyarakat," kata Terawan dalam sebuah acara beberapa waktu lalu.