Polisi Sebut Ambulans yang Ditembak di Menteng Terindikasi Memasok Batu ke Massa Perusuh
Aparat polisi yang berjaga saat aksi 1310 (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Polisi menyebut ambulans yang ditembaki di kawasan Menteng, Jakarta Pusat diduga memasok batu kepada massa perusuh, pada kerusuhan, Selasa, 13 Oktober. Dugaan itu muncul berdasarkan hasil pemeriksaan polisi.

"Dia (N) menyampaikan bahwa ambulans tersebut bukan untuk kesehatan tapi untuk mengirimkan logistik dan indikasi batu untuk para pendemo," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Rabu, 14 Oktober.

Tapi, kata Yusri, ketika ambulans itu diamankan bersama tiga orang lainnya di Taman Ismail Marzuki, tak ditemukan batu atau barang apapun di dalam mobil tersebut. 

"Saat kita temukan, karena itu sudah malam jadi sudah kosong," kata dia.

"Ini keterangan masih kita dalami nanti silakan tunggu hasilnya seperti apa," imbuhnya.

Namun, Yusri tak mau berspekulasi ketika disinggung soal asal-usul ambulans dari salah satu organisasi masyarakat (Ormas). Dia hanya menuturkan, awal mula persoalan ini karena kecurigaan petugas atas gerak-gerik mereka.

"Makanya ini masih kita dalmi karena baru tadi kta amankan. Kalau memag tidak terbukti kenapa harus melarikan diri," kata dia.

 

Sebelumnya diberitakan, dalam perkara ini, 4 orang sudah diamankan. Namun, mereka belum ditetapkan sebagai tersangka.

Perkara ini bermula ketika adanya kecurigaan petugas. Sebab, ketika diberhentikan ambulans itu justru tancap gas dan hampir menabrak petugas.

"Kita ketahui ada 4 orang di ambulans itu dan coba melarikan diri dengan mundur dan nyaris menabrak petugas," kata dia.

"Ini membuat petugas curiga, ko dua rangkaian (motor dan ambulans lainnya) sebelumnya tidak melarikan diri dan yang ini melarikan diri," sambungnya.