PENAJAM - Pembentukan desa bersih narkoba atau "bersinar" di Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan upaya Provinsi Kalimantan Timur memberantas narkoba.
"Desa Bangun Mulya jadi percontohan desa bersih narkoba," ujar Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional atau BNN Provinsi Kalimantan Timur, Risma Tuti Silalahi di Penajam, Kamis 12 Mei.
"Kami lakukan edukasi bahaya narkoba untuk mencegah peredaran dan penyalahgunaan dalam pelaksanaan P4GN (pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba)," tambahnya.
BNN Provinsi Kalimantan Timur juga melakukan pelatihan program P4GN untuk mewujudkan desa bersih narkoba dan mendukung desa "bersinar" yang dibentuk di Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kegiatan pelatihan kader desa bersih narkoba yang dilakukan BNN Provinsi Kalimantan Timur tersebut merupakan salah satu program dalam pencegahan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di wilayah itu.
BNN Provinsi Kalimantan Timur fokus dengan pembentukan desa bebas narkoba menurut dia, sebagai upaya strategis merealisasikan pelaksanaan program secara utuh dan saling keterkaitan (integrasi) antarbidang.
"Harus terintegrasi antara BNN maupun lintas sektoral, sebab keberhasilan desa 'bersinar' ditentukan kerja sama dan komitmen pemangku kebijakan," ucapnya dikutip Antara.
BACA JUGA:
Program desa bebas narkoba menjadi program strategis karena seluruh komponen masyarakat hingga tatanan terkecil membentuk ketahanan dan memiliki daya tangkal yang kuat terhadap penyalahgunaan dan peredaran narkoba.
Penyalahgunaan dan peredaran narkoba yang tengah marak merambat ke wilayah Kalimantan Timur dan terus berkembang jelas dia, sehingga perlu melibatkan banyak pihak untuk melakukan pencegahan.
Edukasi bahaya narkoba untuk mencegah peredaran dan penyalahgunaan, serta pembentukan desa 'bersinar' tersebut untuk menuju Indonesia bersih narkoba.
"Mari tingkatkan kerja sama selamatkan bangsa Indonesia khususnya Kalimantan Timur dari ancaman narkoba," kata Risma Tuti Silalahi.