Penggabungan Tiga Bank Syariah BUMN Bisa Hasilkan Aset Rp390 Triliun di 2025
Ilustrasi. (Foto: Bank Syariah Mandiri)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Tim Project Merger Officer Hery Gunardi mengatakan, penggabungan bank syariah anak BUMN akan membuat kekuatan baru di dunia perbankan Indonesia, khususnya perbankan syariah. Diharapkan penggabungan tiga bank menjadi satu entitas akan memiliki total aset hingga Rp390 triliun di tahun 2025.

Hery mengatakan, penggabungan tiga bank ini ditargetkan bisa masuk ke dalam jajaran 10 besar bank syariah terbesar di dunia. Rencananya, merger ini bisa rampung di Februari 2021.

Sementara itu, kata Hery, bank syariah hasil penggabungan dari tiga bank ini akan menempati posisi dapat menempati urutan ke-7 atau 8 dari 10 bank terbaik di dalam negeri, dengan total aset di kuartal I 2021 sekitar Rp220 hingga Rp225 triliun.

"Hasil merger tentunya bank ini memiliki jaringan yang luas dengan coverage itu 1.200 cabang yang terbesar di seluruh Indonesia. Di tahun 2025 ini masih proyeksi harapannya total aset bank syariah yang bergabung ini bisa mencapai Rp390 triliun ya," katanya, dalam konferensi pers secara virtual, Selasa, 13 Oktober.

Hery mengatakan, selain total aset, dengan bergabungnya tiga bank syariah BUMN itu juga akan mampu menyalurkan pembiayaan sebesar Rp272 triliun dan pendanaan Rp330 triliun.

"Ini adalah upaya dan komitmen pemerintah untuk menjadikan ekonomi syariah sebagai pilar baru kekuatan ekonomi nasional. Serta secara jangka panjang akan mendorong Indonesia sebagai salah satu pusat ekonomi dan keuangan syariah di dunia," tuturnya.

Menurut Hery, penggabungan tiga bank ini juga sejalan dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, di mana Indonesia memiliki 13 persen dari populasi. Fakta ini, kata Hery, merupakan keuntungan bagi Indonesia.

"Ini tentunya kita punya posisi dari sisi demand side untuk membangun bisnis ekonomi syariah dan juga perbankan syariah yang punya skala internasional," katanya.