Tiga Bank Syariah BUMN Bergabung, Bagaimana Nasib Nasabah?
Ilustrasi. (Foto: Bank Syariah Mandiri)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Tim Project Management Office dan Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Hery Gunardi mengatakan, tidak akan ada perubahan dalam layanan selama proses merger tiga bank syariah anak BUMN perbankan tersebut. Ia menegaskan, layanan ketiga bank syariah yang akan digabungkan dipastikan akan tetap berjalan seperti biasa.

"Kami pastikan layanan untuk nasabah tidak ada perubahan, karena bank akan menjalankan aktivitasnya seperti biasa, berjalan sendiri-sendiri sampai nanti sah legal merger tahun 2021," tuturnya, dalam konferensi pers secara virtual, Selasa, 13 Oktober.

Hery menjelaskan, merger tiga bank syariah ini belum terjadi, dan baru sekadar kesepakatan awal. Ibaratnya, penandatanganan Conditional Merger Agreement (CMA) adalah bukti meminang, dan belum terjadi akad. Legal merger akan terjadi pada Februari kuartal I 2021.

Artinya, selama belum sah bergabung, tiga bank syariah ini akan tetap berjalan seperti sedia kala. Hery mengatakan, proses ini masih panjang hingga benar-benar resmi dilakukan penggabungan.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk Ngatari berujar, semua layanan dipastikan tetap optimal. Ia menjamin, bahwa nasabah tetap bisa melakukan transaksi seperti biasanya.

"Kami memastikan layanan nasabah tetap berjalan seperti biasa, optimal seperti saat ini," kata Ngatari.

Sekadar informasi, penggabungan tiga bank syariah anak usaha BUMN ini sesuai dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir. Tujuannya adalah Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, bisa memiliki bank syariah yang besar dan mampu mengoptimalisasi potensi ekonomi dan keuangan syariah nasional, juga memperkuat ekosistem industri halal.

Penggabungan tiga bank ini ditargetkan bisa masuk ke dalam jajaran 10 besar bank syariah terbesar di dunia. Rencananya, merger ini bisa rampung di Februari 2021. Sementara itu, bank syariah hasil penggabungan dari ini juga diprediksi akan menempati posisi urutan ke 7 atau 8 dari 10 bank terbaik di dalam negeri, dengan total aset di kuartal I 2021 sekitar Rp220 hingga Rp225 triliun.

Tak hanya itu, penggabungan tiga bank syariah ini juga akan menghasilkan jaringan yang luas yaitu 1.200 cabang yang terbesar di seluruh Indonesia. Bahkan, di tahun 2025 total asetnya diproyeksi bisa mencapai Rp390 triliun.

Selain total aset, dengan bergabungnya tiga bank syariah BUMN itu juga akan mampu menyalurkan pembiayaan sebesar Rp272 triliun dan pendanaan Rp330 triliun.