JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkeliling tiga negara Eropa, yakni London (Inggris), Berlin (Jerman), dan Paris (Perancis) selama delapan hari sejak Selasa, 10 Mei malam kemarin.
Anies pergi ke Eropa untuk menindaklanjuti kerja sama transportasi termasuk pembiayaan MRT. Lalu, memenuhi undangan dari komunitas di sana terkait mobilitas dan transportasi. Kemudian, melakukan pembahasan mengenai Sister City, Smart City, dan sebagainya.
Melihat hal ini, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono menilai agenda Anies ke Eropa tidak benar-benar untuk bekerja. Melainkan, seperti jalan-jalan berkedok kunjungan kerja.
"Kita enggak tahu agendanya apa. Kalau soal ke negara Sister City, itu apa agendanya? Kalau enggak ada agenda yang dibawa dari Jakarta, berarti kesimpulannya itu mah jalan-jalan saja," kata Gembong saat dihubungi, Rabu, 11 Mei.
BACA JUGA:
Terhadap pengurusan kerja sama mengenai MRT di Eropa, Gembong mengaku heran. Ia merasa tidak ada lagi program kerja sama yang perlu dilakukan karena pengoperasian MRT fase 1 dan pembangunan MRT fase 2 sudah berjalan.
"Kalau bicara soal MRT, menurut saya tidak ada yang urgent yang musti dibahas untuk kerja sama baru. Lalu, agenda berikutnya kita enggak tahu. Karena tidak tahu agenda lain kecuali MRT," ujar Gembong.
Lagipula, masa jabatan Anies sebagai Gubernur DKI akan berakhir lima bulan lagi. Sehingga, dirasa sulit untuk merencanakan program yang bisa diambil dari kunjungannya ke Eropa. "Maka, kesimpulan saya di akhir masa jabatan ya jalan-jalan saja gitu, untuk refreshing," imbuhnya.