TANGERANG - Pemerintah telah meminta masyarakat waspada terhadap kasus hepatitis anak misterius yang telah terdeteksi di Indonesia. Daerah juga diminta turun tangan melakukan upaya pencegahan.
Merespons anjuran pemerintah itu, Pemerintah Kota Tangerang Banten melakukan sosialisasi mitigasi hepatitis anak misterius kepada rumah sakit, klinik, serta melalui kecamatan di daerah itu.
"Perlu tanggung jawab bersama dengan masyarakat untuk memeriksakan kondisi jika mengalami gejala," kata Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah ditemui di Kantor Kecamatan Tangerang, Selasa 10 Mei.
Bersamaan dengan mulai terdeteksinya penyakit yang umumnya menyerang anak-anak berusia di bawah 16 tahun ini, Pemkot Tangerang juga tetap mengantisipasi penyebaran COVID-19 setelah libur panjang Idulfitri.
"Kasus harian COVID-19 masih terkendali, walaupun masih ada penambahan kasus tapi jumlahnya tidak signifikan. Skrinning masih terus dilakukan oleh Dinkes, selain memasifkan program vaksinasi dan 'swab' (tes cepat) secara acak," kata dia.
BACA JUGA:
Pemerintah Kota Tangerang mendorong kesadaran masyarakat yang kembali atau datang ke Kota Tangerang untuk secara sukarela melaporkan kedatangannya kepada aparatur di lingkungannya masing-masing.
"Kita (pemkot) ingin membangun kesadaran masyarakat, kan di wilayah ada ketua RT dan RW. Untuk selanjutnya diverifikasi, agar tidak perlu dilakukan operasi yustisi," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Dini Anggraeni menambahkan, hingga saat ini belum menemukan laporan kasus hepatitis akut tersebut di daerah setempat.
Namun, Dinkes telah menyiapkan link laporan apabila ditemukan dugaan penyakit tersebut. Link laporan kejadian disiapkan untuk puskesmas maupun rumah sakit sehingga dapat melakukan penanganan sesuai aturan Kemenkes.
“Dinkes terus menjalin komunikasi dan menerima aturan dari Kemenkes terhadap kasus baru ini. Saya juga sudah koordinasi dengan teman-teman puskesmas dan rumah sakit, untuk terus memantau secara teliti agar kita tidak kecolongan nantinya,” tandasnya.