BANJARMASIN - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui dinas tanaman pangan dan hortikultura berupaya menangani serangan hama tungro yang merusak ratusan hektare lahan padi.
Hama tungro atau virus tungro diketahui menginfeksi tanaman padi hingga menjadi kerdil, daun berwarna kuning sampai kuning jingga disertai bercak-bercak berwarna kecoklatan, daun yang kuning nampak sedikit melintir. Perubahan warna daun di mulai dari ujung, meluas ke bagian pangkal.
Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kalsel Syamsir Rahman, ada ratusan hektare tanaman padi di provinsi ini yang diserang hama tungro tersebut hingga mengalami kerusakan.
"Serangan hama tungro terjadi di wilayah pertanian di Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Banjar," jelasnya di Banjarmasin, Antara, Selasa, 10 Mei.
Dengan data sementara, di Kabupaten Tanah Laut seluas 100 hektare, di Kabupaten Barito Kuala seluas 400 hektare dan Kabupaten Banjar seluas 150 hektare. Atas situasi ini, Pemprov melalui instansinya dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, demikian juga dengan dinas pertanian kabupaten melakukan gerakan pengendalian hama tungro tersebut.
BACA JUGA:
Gerakan yang sedang dilakukan dengan menyiapkan obat-obatan dan keperluan lainnya untuk mengatasi dan mengisolasi hama tungro tersebut hingga tidak menyerang lebih luas lagi.
"Bapak Gubernur pun sudah menginstruksikan agar ditangani masalah ini dengan serius, termasuk distribusi obat-obatan tercukupi untuk penanganan," kata Syamsir.
Dia pun menyatakan, timbulnya hama tungro ini akibat cuaca yang berubah-ubah, selain dampak banjir.
"Cuaca di daerah kita ini kadang panas kadang hujan, ini menyebabkan penyebaran dari pada hama tungro itu akan lebih mudah, jadi kita selalu bersama balai pengkajian teknologi pertanian dan dinas kabupaten tiap hari kita lakukan gerakan-gerakan pengendalian yang kita laksanakan," ujarnya.