JAKARTA - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebut pihaknya tengah memperkuat sistem pelacakan kasus atau surveilans terhadap hepatitis akut. Hal ini merupakan upaya deteksi dini untuk segera menemukan kasus yang dicurigai hepatitis akut.
“Kami kuatkan sistem deteksi dini kita dengan penguatan sistem surveilans dan melokalisir kasus apabila ada,” kata Widyastuti kepada wartawan, Selasa, 10 Mei.
Widyastuti menerangkan, surveilans yang saat ini ditingkatkan sebenarnya telah berjalan sejak tahun 2022. Selama ini, fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, hingga klinik menginvetarisasi 17 penyakit menular, salah satunya hepatitis, dari para pasiennya.
Data yang diinventarisasi ini segera dilaporkan kepada Dinas Kesehatan DKI untuk langsung dilakukan surveilans.
"Jadi ini sistem kewaspadaan dini yang kita bangun. Apapun penyakit menular yang berpotensi, itu harus kita tangkap sebagai informasi awal untuk dilakukan investigasi dan langkah-langkah pengamanan," tutur dia.
Selain itu, Widyastuti menuturkan pihaknya juga berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk menyusun pedoman penanganan penyakit hepatitis akut di lapangan.
"Kami juga melakukan video conference saat libur Lebaran kemarin, mengundang semua direktur rumah sakit se-DKI, kepala puskesmas se-DKI, dan kepala Sudinkes menginformasikan terkait kewaspadaan ini sekaligus juga tata kelolanya sesuai dengan standar sementara yang kita susun bersama," urai Widyastuti.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, fenomena hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya menjadi sorotan dunia setelah Badan PBB untuk Kesehatan Dunia (WHO) menetapkannya sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 15 April 2022. WHO menerima laporan 169 kasus di 12 negara, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, dalam dua pekan terakhir atau hingga 30 April 2022, dilaporkan tiga pasien anak meninggal saat dirawat di RSUP Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dengan dugaan hepatitis akut.
Hepatitis akut merupakan peradangan pada hati yang terjadi secara mendadak dan dapat cepat memburuk. Gejala umum dari hepatitis yakni, nyeri perut, kuning, diare, muntah-muntah, perubahan warna urine, feses berwarna pucat, demam tinggi atau riwayat demam, serta ditandai dengan peningkatan kadar enzim hati.