Bagikan:

KALSEL - Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Kalimantan Selatan menginformasikan, ribuan hektare lahan pertanian padi yang diserang virus tungro hingga pertumbuhan padi jadi kerdil, ternyata masih dapat untuk dipanen.

Kepala BPTPH Kalsel H Abdul Mujib mengemukakan bahwa lahan padi di Kalsel yang diserang virus tungro luasnya mencapai 3.140,2 hektare.

Penanganan terhadap lahan padi tersebut dilakukan agar jangan meluas sejak jangka waktu beberapa bulan lalu.

Meskipun dalam penanganan itu, ucap dia, tidak semua padi dapat dipulihkan pertumbuhannya ke sediakala, namun pemantauan terakhir ribuan hektare tetap bisa dipanen.

Bahkan, ucap Abdul Mujib, seluas 165,8 hektare kategori terserang berat, masih berbuah, bisa dipanen, tetapi hasilnya diperkirakan hanya sekitar 15-20 persen saja dari hasil panen normal.

"Ini disebabkan setelah petani mengetahui tanamannya terkena tungro, tidak dirawat lagi, hingga tumbuhlah banyak tanaman liar mengikutinya, akhirnya sulit dipanen," jelasnya

di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Antara, Jumat, 16 September. 

Tanaman yang sudah terserang tungro yang sudah dipanen seluas 495 hektare, kemudian yang sudah terkendali 735,8 hektare yang juga siap dipanen.

Abdul Mujib menyebutkan luas lahan padi yang diserang tungro adalah sekitar 1,23 persen dari luas keseluruhan lahan pertanian padi di 13 kabupaten/kota di provinsi ini, yakni, 358.235 hektare.