Politik Dinamis, di Mata Pengamat Bisa Saja <i>Injury Time</i> PDIP Tak Mampu Dongkrak Puan dan Beri Tiket Pilpres ke Ganjar
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo/DOK VIA ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Hubungan Gubernur Jawa Tengah dan PDI Perjuangan (PDIP) kembali jadi sorotan setelah Ganjar absen dalam halalbihalal antara kepala daerah yang digelar DPD PDIP Jawa Tengah akhir pekan lalu.

Ganjar Pranowo justru berada di Sulawesi Selatan berkeliling ke Gowa sekaligus menghadiri resepsi pernikahan putri Wali Kota Makassar M Ramdhan (Danny) Pomanto.

Muncul dugaan absennya Ganjar dalam acara halal bihalal lantaran tidak diundang oleh Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul. 

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Andriadi Achmad, mengatakan sejak beberapa waktu lalu hubungan Ganjar dan Puan Maharani sebagai putri mahkota PDIP memang kurang harmonis. 

Bahkan, menurutnya, sangat terlihat bahwa Puan Maharani secara tidak langsung mewakili PDIP kerapkali menyindir Ganjar. Bahkan Ketua DPR itu terkesan menyingkirkan keberadaan Ganjar Pranowo didepan selebrasi capres 2024. 

"Sebetulnya realitas ini sudah menjadi alarm bahwa PDIP tidak merestui bahkan tidak mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024," ujar Andriadi dihubungi VOI, Selasa, 10 Mei. 

Namun, lanjut Andriadi, politik sangatlah dinamis. Dia menilai, PDIP bisa saja menyerahkan tiket pilpres kepada Ganjar menjelang pendaftaran ke KPU. 

"Akan tetapi, politik inikan dinamis bisa saja nanti injury time," katanya. 

Dengan catatan, calon dari PDIP yang dipersiapkan yakni Puan Maharani tidak bisa meraup simpati publik untuk dipilih sebagai presiden ataupun wakil presiden Indonesia mendatang. 

"Jika PDIP tidak mampu mengupgrade Puan Maharani baik sebagai capres maupun cawapres 2024. Maka, tidak menutup kemungkinan tiket capres 2024 diberikan kepada Ganjar Pranowo sebagai penerus Jokowi sebagai capres bukan dari trah Soekarno," ujar dia.