JAKARTA - Penggunaan senjata nuklir Rusia di Ukraina dikesampingkan karena ini tidak sesuai dengan tujuan operasi militer khusus, kata Wakil Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexey Zaitsev pada Hari Jumat.
"Skenario penggunaan senjata nuklir potensial kami dengan jelas ditentukan dalam dokumen doktrinal Rusia. Mereka tidak berlaku untuk pelaksanaan tugas yang ditetapkan dalam operasi militer khusus di Ukraina," jelasnya melansir TASS 6 Mei.
Lebih lanjut diplomat Rusia tersebut menekankan, pihaknya siap mengantisipasi berbagai provokasi yang dilakukan oleh Barat dan Ukraina.
"Kita harus siap dengan segala perkembangan di ruang media dan langsung di lapangan," tegasnya.
"Rusia dengan tegas mematuhi prinsip, tidak akan ada pemenang dalam perang nuklir dan itu tidak boleh dilepaskan," tandas Zaitsev.
Sebelumnya, Direktur CIA William Burns mengatakan pada 14 Apri, kemunduran yang dialami Rusia di Ukraina, "tidak seorang pun dari kita dapat menganggap enteng ancaman yang ditimbulkan oleh potensi penggunaan senjata nuklir taktis atau senjata nuklir hasil rendah," seperti mengutip Reuters.
BACA JUGA:
Meski demiian, badan intelijen Amerika Serikat tersebut belum melihat banyak bukti praktis yang memperkuat kekhawatiran itu.
Diketahui, invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan ribuan orang tewas atau terluka, kota-kota menjadi puing-puing dan memaksa lebih dari 5 juta orang mengungsi ke luar negeri. Moskow menyebut tindakannya sebagai "operasi khusus" untuk mendemilitarisasi tetangganya.