JAKARTA - Sistem Pertahanan Udara Rudal Terbaru Rusia S-500 Prometheus, yang dikembangkan oleh Almaz-Antey Concern, mulai diproduksi secara bergelombang, dengan CEO Yan Novikov mengatakan akan disediakan untuk Angkatan Bersenjata dalam tenggat waktu yang ditetapkan di bawah perintah pertahanan negara Rusia.
"Saat ini, sistem S-500, yang membanggakan pencapaian terbaru dalam sains dan teknik domestik, telah mulai diproduksi oleh batch. Kemampuan tempurnya melampaui sejauh ini dari sistem pertahanan udara yang sebelumnya dibuat," ujarnya seperti dilansir dari TASS 6 Mei.
"S-500 mungkin lebih baik Menjadi tulang punggung pertahanan kedirgantaraan Rusia. Ini akan dikirim ke angkatan bersenjata dalam tenggat waktu yang ditetapkan di bawah perintah pertahanan negara," sambungnya dalam wawancara dengan Majalah National Defense saat ulang tahun ke 20 perusahaan.
Sebelumnya, Wakil Perdana Menteri Rusia Yuri Borisov mengatakan pada 16 September 2021, sistem pertahanan rudal S-500 akan mulai dipasok ke angkatan bersenjata setelah menyelesaikan tes sertifikasi pemerintah.
Sementara pada Juli 2021, Kementerian Pertahanan mengatakan S-500 telah melakukan peluncuran tes tes di tanah pembuktian Kapustin Yar. Parameter taktis dan teknis yang diharapkan dikonfirmasi.
S-500 dirancang untuk mencapai semua senjata serangan dirgantara yang ada, serta di masa depan dari musuh hipotetis dalam berbagai ketinggian dan kecepatan.
Sistem pertahanan rudal ini dihadirkan untuk menggantikan pendahulunya, S-400 Triumf, salah satu sistem yang ditakuti oleh negara-negara Barat pimpinan Amerika Serikat.
Diketahui, S-500 Prometheus (ROC Triumfator-M) merupakan generasi baru sistem pertahaan udara darat ke udara. Rudal ini mampu mencegah pada jarak jauh dan ketinggia, sehingga bisa mengenai target seperti pesawat, helikopter, rudal jelajah hingga rudal balistik.
BACA JUGA:
Dengan kemampuan menjangkau sasaran sejauh 600 kilometer, rudal ini juga dapat mendeteksi dan secara bersamaan menghancurkan hingga sepuluh target supersonik balistik dengan kecepatan hingga tujuh kilometer per detik. Rudal ini juga dapat menembak jatuh hulu ledak rudal hipersonik.
Adapun dalam hal karakteristik, S-500 akan secara signifikan mengungguli S-400 dan pesaing Amerika Patriot Advanced Capability-3.