JAKARTA - Direktur Pengendalian Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Hasan Abud mengatakan, pelaku wisata harus memunculkan kepercayaan masyarakat bahwa berwisata ke Tomohon bebas COVID-19.
"Caranya adalah dengan menerapkan protokol secara ketat, jangan lalai menggunakan masker, rajin mencuci tangan serta menjaga jarak fisik serta memggiatkan gerakan BISA," sebut Hasan pada acara 'Gerakan BISA' (bersih, indah, sehat, aman) di Taman Wisata Alam Tomohon, dilansir Antara, Jumat, 9 Oktober.
Hotel, restoran dan kuliner menurut dia, paling pertama terpukul akibat pendemi COVID-19, akan tetapi sektor ini paling cepat bangkit ketika pelaku usaha di destinasi wisata mampu memastikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan.
"Poinnya adalah bagaimana memunculkan kepercayaan dan keyakinan masyarakat, lakukan prosedur kebersihan, patuh menerapkan protokol kesehatan, hilangkan kesan kumuh sehingga memberikan rasa nyaman," katanya.
Hasan optimistis, apabila langkah-langkah itu dilakukan, secara perlahan wisatawan domestik dan mancanegara akan berdatangan.
Dia juga berharap, pemerintah dan pelaku usaha memanfaatkan media sosial untuk menyebarluaskan informasi bahwa destinasi-destinasi wisata di Tomohon aman COVID-19.
"Wisatawan mencari hiburan, bukan penyakit. Bila ada keyakinan destinasi melaksanakan protokol kesehatan mereka akan datang. Perlu disampai-sampaikan," katanya lagi.
BACA JUGA:
Terkait 'Gerakan BISA', kata Hasan, itu adalah langkah awal memasuki era normal baru di sektor pariwisata.
Gerakan ini menurut dia, menjadi ruang adaptasi kebiasaan baru pelaku usaha wisata ketika pariwisata mulai terbuka.
"Kami juga berharap Gerakan BISA ini dapat dilanjutkan pemerintah daerah melaksanakan kebersihan serta menata kembali destinasi wisata agar tampak indah dan nyaman," ujarnya.
Hasan optimistis, manakala sektor pariwisata kembali bergeliat akan memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonimi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
'Gerakan BISA' di Taman Wisata Alam Tomohon ditandai dengan bersih-bersih destinasi selama dua hari oleh 100 pelaku usaha, asosiasi e-kraf, pemandu wisata, perajin sejak Kamis (28/9) hingga hari ini.
Kemenparekraf membagikan alat-alat kebersihan di destinasi Taman Wisata Alam Tomohon, dan di empat lokasi lainnya di Sulut sesuai dengan kebutuhan destinasi.