Pastikan Produknya Tidak Digunakan dalam Perang, Produsen Drone China Hentikan Penjualan di Rusia dan Ukraina
Ilustrasi drone DJI Mavic Pro. (Wikimedia Commons/SimonWaldherr)

Bagikan:

JAKARTA - Raksasa drone DJI Technology Co., mengatakan akan menangguhkan sementara bisnisnya di Rusia dan Ukraina, untuk memastikan produknya tidak digunakan dalam pertempuran.

Langkah ini menjadikan DJI sebagai perusahaan besar China pertama, yang menghentikan penjualan ke Rusia sejak Moskow menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu.

"DJI secara internal menilai kembali persyaratan kepatuhan di berbagai yurisdiksi," kata perusahaan swasta itu dalam sebuah pernyataan Selasa malam, melansir Reuters 27 April.

"Menunggu tinjauan saat ini, DJI untuk sementara akan menangguhkan semua kegiatan bisnis di Rusia dan Ukraina," sambungnya.

Meskipun perusahaan-perusahaan Barat telah menarik diri dari Rusia sebagai protes, banyak perusahaan China tetap tinggal di sana, mengambil isyarat dari sikap Beijing untuk menahan diri dari kritik terhadap Moskow atas invasi tersebut.

Pada Hari Rabu, seorang juru bicara DJI mengatakan kepada Reuters penangguhan bisnis di Rusia dan Ukraina "bukan untuk membuat pernyataan tentang negara mana pun, tetapi untuk membuat pernyataan tentang prinsip-prinsip kami".

"DJI membenci penggunaan drone kami untuk menyebabkan kerusakan, dan kami sementara menangguhkan penjualan di negara-negara ini, untuk membantu memastikan tidak ada yang menggunakan drone kami dalam pertempuran."

Diketahui, pejabat dan warga Ukraina menuduh DJI, pembuat drone konsumen dan industri terbesar di dunia, membocorkan data militer Ukraina ke Rusia.

Bulan lalu, DJI menolak tuduhan itu sebagai 'benar-benar salah'. Salah satu penjual di Jerman mengutip informasi tersebut, sebagai alasan untuk mengeluarkan produk DJI dari rak.

Meskipun perusahaan telah melihat rekaman online yang menunjukkan militer Rusia menggunakan produknya, seorang juru bicara DJI mengatakan bulan lalu, pihaknya belum dapat mengonfirmasi hal ini dan tidak memiliki kendali atas penggunaan produknya.

"Kami sedang menjalin hubungan dengan pelanggan, mitra dan pemangku kepentingan lainnya terkait penghentian sementara operasi bisnis di wilayah yang terkena dampak," tambah pernyataan DJI.