MEDAN - Demo anarkistis di Medan juga menyasar ke fasilitas umum. Mal Palladium menjadi sasaran perusakan oleh massa.
Pengunjuk rasa yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa itu melempari bangunan mal yang berjarak sekitar 100 meter dari gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Kamis, 8 Oktober.
Aksi pelemparan mal tersebut terjadi setelah polisi membubarkan massa yang sebelumnya berunjuk rasa di depan gedung DPRD Sumatera Utara. Polisi terpaksa membubarkan mereka karena beberapa kali melempari petugas dengan batu dan kayu.
Dalam kericuhan di Medan, polisi mengamankan 177 orang. Saat ini seluruhnya sedang menjalani pemeriksaan.
"Ada 177 orang yang ditangkap. Mereka dibawa ke Polda Sumut dan pemeriksaannya masih berjalan," kata Kapolrestabes Medan, Kombes Riko Sunarko, kepada wartawan.
BACA JUGA:
Riko juga menuturkan, dari seluruh massa yang tertangkap itu, ada 3 orang yang dinyatakan reaktif COVID-19.
"Tiga orang dinyatakan reaktif COVID-19 setelah melalui tes cepat (rapid test)," ujarnya
Selain itu ada 7 polisi yang terluka akibat lemparan batu dari pengunjuk rasa. "Untuk personel yang luka-luka ada tujuh, satu di antaranya adalah Polwan. Saat ini mereka sedang dirawat," terang Riko.