Bagikan:

JAKARTA - Seekor 'anjing terapi' menyediakan beberapa kenyamanan dan hiburan yang sangat dibutuhkan bagi anak-anak Ukraina yang trauma yang terlantar akibat perang yang berkecamuk di negara mereka.

Di pusat terapi 'Dr. Doc' di Kota Zaporizhzhia, Ukraina selatan, anak-anak diundang untuk membelai Evsei, seekor anjing jenis spaniel yang ramah, menggoyangkan kakinya dan bermain-main dengannya, sementara para sukarelawan bernyanyi dan menari untuk menghibur mereka semua.

"Ini penting bagi mereka karena jiwa anak sangat rentan terhadap perang yang sedang berlangsung sekarang. Beberapa anak sangat ketakutan. Kami membawa mereka keluar dari keadaan ini," jelas relawan bernama Olga Pivtoratska (22) seperti melansir Reuters 14 April.

"Kami membantu mereka beradaptasi dengan realitas Zaporizhzhia, yang tenang. Tidak ada ledakan di sini," tambahnya.

Di dekatnya ada tumpukan pakaian dan bantuan kemanusiaan lainnya untuk para pengungsi, banyak dari mereka datang dari wilayah yang lebih timur Ukraina, di mana sebagian besar pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia saat ini sedang berlangsung.

Sementara itu, Alyona Serdyuk, kepala pusat dan psikolog anak, mengatakan para sukarelawan merawat anak-anak sementara orang tua mereka terdaftar sebelum pindah ke rumah baru yang lebih permanen.

"Tugas utama kami adalah menstabilkan anak-anak, membantu mereka mengatasi situasi yang sangat menegangkan. Di sini anak-anak dapat bermain, bernyanyi, menggambar, bermain dengan anjing kami. Jika mereka membutuhkan bantuan psikologis, kami juga bekerja secara individu," papar Serdyuk kepada Reuters.

Terpisah, seorang pengungsi, Daniil Savchenko, 20, menggendong anjing pugnya Milo saat dia menceritakan pelariannya dari Berdiansk yang diduduki Rusia bersama ibunya.

"(Milo) pasti takut, karena gerakan kecil ke dokter hewan, yang memakan waktu sekitar 10 menit di kota asal kami, merupakan tekanan yang sangat besar baginya," ungkapnya.

"Saya akan benar-benar pergi (bergabung) dengan tentara jika bukan karena ibu saya karena saya tidak ingin dia hidup tanpa saya," tandasnya, sambil menangis, mencium dan membelai Milo.