Zinchenko Undang Bocah 10 Tahun Pengungsi Perang Ukraina Berlatih di Manchester City
Oleksandr Zinchenko mengundang seorang bocah 10 tahun yang merupakan pengungsi perang Ukraina berlatih di Manchester City (Instagram @zinchenko_96)

Bagikan:

JAKARTA – Oleksandr Zinchenko mengundang seorang bocah 10 tahun yang merupakan pengungsi perang Ukraina berlatih di Manchester City.

Undangan itu bertujuan membuat si bocah bisa merasa bebas untuk sementara waktu dari perang yang mengancam nyawanya dan jutaan anak-anak serta orang Ukraina lainnya.

Gelandang berkebangsaan Ukraina itu kemudian mengunggah kebersamaannya dengan sang bocah di Instagram. Unggahan itu disertai keterangan yang menyentuh.

"Ini Andrei. Dia berusia 10 tahun. Dia sudah aman hari ini. Seperti kebanyakan orang Ukraina, dia terpaksa meninggalkan rumahnya bersama keluarganya karena perang," tulis Zinchenko di keterangan postingan, dilansir BBC Sport.

Zinchenko merupakan sosok yang sangat vokal berbicara soal perang di Ukraina. Pada bulan Maret lalu ia sempat mengaku trauma kepada Gary Lineker saat melihat apa yang terjadi di negara asalnya.

Karena itu ia sempat diberikan waktu istirahat oleh klubnya di awal-awal invasi Rusia. Setelah diberi waktu rehat, Zinchenko dipercaya mengenakan ban kapten untuk pertandingan Piala FA Manchester City melawan Peterborough pada bulan Maret.

Zinchenko mengatakan bahwa hingga saat ini ia masih merasakan rasa sakit di benaknya akibat perang yang dilancarkan oleh Rusia. Terlebih banyak anak-anak yang masa kecilnya dirampas akibat invasi itu dan bahkan nyawa mereka.

"75 hari yang lalu, bocah ini bermimpi menjadi pemain sepak bola dan berlatih tanpa beban bersama timnya," tulis Zinchenko.

"Hari ini, dia hanya memimpikan satu hal; tentang perdamaian di negara kami. Tentang ketenangan. Tentang kehidupan normal di rumah," tulisnya lagi.

Invasi Rusia ke Ukraina masih berlangsung hingga saat ini sejak dimulai pada 24 Februari. Dalam rentang waktu itu diperkirakan lebih dari 12 juta orang telah meninggalkan Ukraina untuk mencari tempat mengungsi ke negara tetangga.