Pansus Banjir DPRD DKI Dianggap Lamban Bekerja
Gedung DPRD DKI Jakarta (Foto: Diah/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Pembentukan Panitia Khusus (pansus) Banjir yang berisi anggota DPRD DKI baru terdengar kembali saat mereka mengadakan rapat pada Senin, 5 Oktober lalu.

Padahal, rencana pembentukan Pansus Banjir telah disuarakan sejak awal Januari 2020. Kemudian, pansus banjir dibentuk pada bulan Juli lewat Keputusan DPRD . 

Menurut pandangan Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) Azas Tigor Nainggolan, pembentukan Pansus Banjir DPRD bisa dibilang pahlawan kesiangan. Sebab, banjir telah terjadi sejak beberapa hari lalu.

"Kan, kemarin Jakarta banjir lagi beberapa kali. Lagi pula, ini dari Januari (diwacanakan), terus baru gerak jelang akhir tahun. Itu bukti kalau cara kerja DPRD enggak benar," kata Tigor saat dihubungi, Rabu, 7 Oktober.

Padahal, menurut Tigor, banjir Jakarta adalah masalah klasik yang rutin dihadapi warga. DPRD bisa sejak dulu mengawasi dan mencari masalah dari pencegahan dan pengendalian banjir yang disiapkan Pemprov DKI.

"Masalah banjir tuh banyak. Ada 2 hal yang enggak jalan, yaitu sistem peringatan dini dan bantuan darurat. Contohnya, BMKG sudah memberi informasi dari bulan lalu, tapi Pemprov baru persiapan minggu lalu. Nah, ini harusnya DPRD cermati," jelas Tigor.

 

Lagipula, Tigor memandang bahwa sepanjang sejarah DPRD DKI belum ada pansus yang dibentuk yang bekerja dengan  efektif. Menurutnya, pansus yang ada biasanya justru hanya menghabiskan anggaran.

"Pada sejarahnya itu pansus di DPRD enggak pernah ada hasilnya. Sepanjang sejarah DPRD mereka kebentuk abisin anggaran rapat doang," ucap dia.

Sebagai informasi, hari Senin lalu Pansus Banjir DPRD DKI menggelar rapat untuk menanggapi banjir yang terjadi pada tanggal 21 September dan 4 Oktober lalu. Rapat ini menghadirkan Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI.

Dalam rapat tersebut, Ketua Pansus Banjir DPRD DKI Zita Anjani mempertanyakan program penanganan banjir tidak terimplementasikan dengan baik di lapangan.

"Kami sudah dengar paparannya, dari rencana jangka panjang, menengah, hingga jangka pendek. Tapi dengan rencana yang ada, banjir di DKI semakin parah, itu yang ingin kami telusuri," ungkap Zita.