JAKARTA - Seorang migran tidak berdokumen berjuang untuk membuktikan identitasnya, guna menguangkan hadiah lotre sebesar 250.000 euro atau sekitar Rp3.883.296.607 di Belgia.
Pemasang lotre asal Aljazair berusia 28 tahun itu membeli kartu lotre gosok seharga 5 euro beberapa minggu yang lalu di supermarket Zeebrugge, tetapi tidak dapat mengklaim kemenangannya.
Alexander Verstraete, pengacara pemuda itu, mengatakan kepada kantor berita AFP, kliennya berusaha mati-matian untuk membuktikan identitasnya kepada pihak berwenang Belgia.
"Klien saya berada dalam situasi ilegal, dia tidak memiliki surat-surat dan rekening bank", kata Verstraete seperti melansir Euronews 15 April.
"Kami sedang mencari dokumen-dokumen yang dapat membuktikan identitasnya, dia harus menghubungi keluarganya di Aljazair," tandasnya.
Terpisah, Kantor kejaksaan di Bruges telah membuka penyelidikan untuk menemukan pemenang yang beruntung.
Pihak berwenang diketahui memiliki tiket kemenangan setelah tiga teman pria itu, yang juga berasal dari Afrika Utara, mencoba mengembalikan uang itu.
Orang-orang itu ditahan sebentar di tahanan polisi minggu lalu, karena dicurigai melakukan pencurian tetapi sekarang telah dibebaskan.
Menurut Verstraete, pria tersebut tidak berniat untuk mengajukan suaka di Belgia dan telah diyakinkan, dia tidak akan dideportasi sampai dia menerima hadiah loterenya.
BACA JUGA:
Menurut situs web lotere nasional Belgia, kartu awal Ca$h yang dimaksud menawarkan peluang "1 banding 3,69" untuk menang. Tetapi, pengecer yang menjual tiket tidak dapat memberikan hadiah uang tunai yang besar.
Ketika tiket pemenang mengumpulkan 250.000 euro, pemegang harus mengklaim hadiah mereka dari markas lotere di Brussels.
"Pemenang belum muncul di tempat kami, kami belum melihatnya, yang menghalangi prosedur pemberian hadiah untuk saat ini," jelas Joke Vermoere, juru bicara lotere nasional.