Bagikan:

JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia WHO memperingatkan efektivitas masker bisa berkurang saat dikenakan di tengah hujan. Ahli kesehatan juga mendorong pemerintah setempat memberikan arahan yang jelas tentang penggunaan masker di musim hujan seperti sekarang ini. 

Menurut Epidemiolog dari King's College London, Tim Spector kepada The Times mengatakan pentingnya mengganti masker jika sudah terasa lembab. "Masker perlu diganti secara teratur dan ini sangat penting untuk dipahami dalam cuaca lembap dan basah," katanya. 

Sementara seorang Kardiolog, Aseem Malhotra menambahkan bahwa sudah jelas masker akan menjadi lembap saat orang bepergian dalam cuaca buruk. Menurutnya hal ini belum banyak disuarakan oleh para pemangku kebijakan. "Belum ada kampanye publik untuk menyadarkan masyarakat bahwa ini bisa membuat masker mereka tidak efektif," katanya dikutip Independent.

Sebelumnya, WHO menyarankan agar setiap orang mengenakan masker tiga lapis bahan. Namun, baru-baru ini WHO juga menambahkan bahwa masker yang lembab dapat membahayakan perlindungan diri dari infeksi virus corona baru.

Bahkan menurut WHO, meskipun masker yang paling efektif seperti N-95, tak dapat melawan air yang bisa menyebabkan kelembapan. Hal itu tentu membatasi penyaringan yang aman dan efisien. 

“Semua masker harus diganti jika basah atau terlihat kotor. Masker basah tidak boleh dipakai untuk waktu yang lama. Ganti masker segera setelah lembap dengan masker baru yang bersih dan kering” tulis WHO masih dikutip Independent.

Sementara itu Karol Sikora mantan kepala program kanker WHO menambahkan, "Kelembapan membuat masker menjadi riskan dan karena itu semua jenis masker pada dasarnya rentan dalam cuaca lembap," jelasnya. Oleh karena itu ia juga menyarankan supaya masyarakat perlu diberi nasihat yang jelas oleh pihak berwenang, mengingat beberapa wilayah telah memasuki musim hujan.