Malas Tanggapi Laporan ke MKD Soal Luhut, Masinton: Lawak, Rakyat Menunggu Kejujuran Bukan Mobilisasi Laporan
Politikus PDIP Masinton Pasaribu. (Instagram/masinton)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Masinton Pasaribu, buka suara terkait pelaporan dirinya ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) hari ini, Senin, 18 April.

Masinton dilaporkan Relawan Indonesia Bersatu (RIB) lantaran dianggap membuat kegaduhan atas ucapannya yang dinilai menyerang Menko Marves RI Luhut Binsar Panjaitan.

Masinton menganggap, laporan tersebut hanya bagian dari lelucon. Dia pun mengaku malas menanggapinya dengan serius, sebab tak ada dasar hukumnya.

"Mohon maaf saya tak tanggapi laporan sirkus lawak-lawak. Apa legal standing-nya melaporkan?," ujar Masinton kepada wartawan, Senin, 18 April.

Anggota Komisi XI DPR itu mengatakan, jika RIB sebagai pelapor mendatangi MKD dengan membawa big data yang diklaim Luhut, baru dirinya akan serius menanggapi.

Karena kata Masinton, hal tersebut merupakan bentuk transparansi ke publik. Masyarakat pun, menunggu data yang dimaksud Luhut.

"Rakyat pasti senang dengan pejabat yang menyampaikan informasi jujur dan terbuka. Rakyat menunggu kejujuran bukan mobilisasi laporan," tegasnya.

Sebelumnya, Koordinator Presidium Relawan Indonesia Bersatu (RIB) Lisman Hasibuan, melaporkan Masinton ke MKD DPR lantaran melontarkan kalimat tak beretika dan menyerang Luhut.

"Melaporkan Saudara Masinton Pasaribu anggota DPR RI dari PDIP yang mana kami lihat di publik beberapa hari ini sangat membuat kegaduhan. Beliau melontarkan bahasa-bahasa yang tidak beretika, menyerang yang namanya Pak Luhut Binsar Pandjaitan," ujar Lisman Hasibuan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 April.

Diketahui, Masinton meminta Luhut mundur dari jabatannya karena menggaungkan penundaan pemilu hingga menyebut soal big data adalah hoaks. Padahal menurut Lisman, Luhut sangat membantu Presiden Joko Widodo dalam pemerintahan.

"Yang kita tahu, beliau adalah pembantu presiden yang saat ini sangat membantu presiden dalam membangun dan mengawal pemerintahan Jokowi," sambungnya.

Lisman menilai narasi yang digunakan Masinton terhadap Luhut terkait big data dan wacana penundaan pemilu tidak lah elok dan frontal.

"Seharusnya beliau tidak elok menyuarakan ini ke publik, apalagi menyerang secara frontal kepada Bapak Luhut Binsar Pandjaitan yang kita anggap sudah orang tua juga," katanya.

Menurutnya, laporan tersebut sudah diterima MKD DPR RI. Dia pun menunjukkan surat tanda terima dari MKD yang berisi laporan terhadap Masinton Pasaribu.

"Kami meminta MKD untuk memanggil Bung Masinton Pasaribu untuk diminta keterangan, karena tidak elok, kalau memang dia mau tegur, atau mengkritik, kan ada forumnya, apalagi dia anggota DPR RI," kata Lisman.