Bagikan:

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan untuk pertama kalinya, invasi Moskow ke Ukraina sama dengan genosida, karena Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia akan 'secara berirama dan tenang' melanjutkan operasinya dan mencapai tujuannya.

Presiden Biden menggunakan istilah genosida, eskalasi signifikan dari retorika presiden, dalam pidatonya di pabrik etanol di Iowa dan kemudian mendukung deskripsi saat ia bersiap untuk naik ke Air Force One.

"Ya, saya menyebutnya genosida karena semakin jelas bahwa Putin hanya mencoba menghapus gagasan untuk bisa menjadi orang Ukraina dan buktinya semakin banyak," kata Presiden Biden kepada wartawan melansir Reuters 13 April.

"Kami akan membiarkan pengacara memutuskan secara internasional, apakah itu (genosida) memenuhi syarat atau tidak, tetapi tampaknya seperti itu bagi saya," tandasnya.

Diketahui, Presiden Biden telah berulang kali menyebut Presiden Putin sebagai penjahat perang. Tetapi, Selasa adalah pertama kalinya dia menuduh Rusia melakukan genosida.

Sementara itu, Rusia telah berulang kali membantah menargetkan warga sipil, mengatakan tuduhan Ukraina dan Barat atas kejahatan perang dibuat untuk mendiskreditkan pasukan Rusia.

Banyak kota tempat Rusia mundur di utara Ukraina, dipenuhi dengan mayat warga sipil yang tewas dalam apa yang dikatakan Kyiv sebagai kampanye pembunuhan, penyiksaan dan pemerkosaan.

Adapun Kremlin mengatakan pihaknya meluncurkan "operasi militer khusus" pada 24 Februari untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina. Kyiv dan sekutu Baratnya menolak itu sebagai dalih palsu.

Serangan Moskow selama hampir tujuh minggu, serangan terbesar terhadap negara Eropa sejak 1945, telah menyebabkan lebih dari 4,6 juta orang melarikan diri ke luar negeri, membunuh atau melukai ribuan dan menyebabkan Rusia hampir terisolasi di panggung dunia.