Rusia Gelar Operasi Militer, Sekjen PBB: Presiden Putin, Atas Nama Kemanusiaan Bawa Kembali Pasukan Anda
Sekjen PBB Antonio Guterres memberikan keterangan terkait situasi krisis Ukraina. (Sumber: UN Photo/Manuel ElĂ­as)

Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Perdamaian Bangsa Bangsa (PBB) meminta Presiden Rusia untuk menghentikan perang, untuk menghindari kehancuran dan dampak yang luar pada ekonomi global.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer terbatas di Ukraina Timur, membuat Barat bereaksi dengan Presiden Joe Biden menyebut Moskow akan bertanggung jawab.

Sekjen PBB membuat permohonan menit terakhir pada Hari Rabu kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan perang 'atas nama kemanusiaan', setelah pemimpin Rusia mengumumkan operasi militer di Ukraina timur.

"Presiden Putin, atas nama kemanusiaan, bawa pasukan Anda kembali ke Rusia," kata Guterres, berbicara setelah pertemuan darurat Dewan Keamanan mengenai Ukraina, melansir Reuters 24 Februari.

Konsekuensi dari perang akan menghancurkan Ukraina dan berdampak luas bagi ekonomi global, tambahnya.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer khusus di wilayah Donbass, Ukraina Timur pada dini Hari Kamis pagi dan mengatakan kepada militer Ukraina untuk meletakkan senjatanya dan pulang.

Dalam pidato khusus yang disiarkan televisi di TV pemerintah Rusia, Presiden Putin mengatakan Rusia tidak punya pilihan selain mempertahankan diri dari apa yang dia katakan sebagai ancaman yang berasal dari Ukraina modern.

Pemimpin Rusia itu mengatakan, Moskow tidak punya pilihan selain meluncurkan operasi itu, yang ruang lingkupnya tidak segera jelas.

"Saya telah memutuskan untuk melakukan operasi militer khusus," kata Presiden Putin.

"Tujuannya adalah untuk melindungi orang-orang yang menjadi sasaran intimidasi dan genosida selama delapan tahun terakhir. Dan untuk ini kami akan berjuang demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina," sambungnya.

"Dan untuk membawa ke pengadilan mereka yang melakukan banyak kejahatan berdarah terhadap warga sipil, termasuk terhadap warga Federasi Rusia," tandas Presiden Putin.

Amerika Serikat dan sekutunya akan menanggapi dengan cara bersatu dan tegas, terhadap serangan yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan oleh pasukan militer Rusia di Ukraina, kata Presiden AS Joe Biden setelah ledakan terdengar di ibukota Ukraina, Kyiv.

"Presiden (Vladimir) Putin telah memilih perang terencana yang akan membawa korban jiwa dan penderitaan manusia," kata Biden dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Rabu malam.

"Rusia sendiri bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran yang akan ditimbulkan serangan ini. Dunia akan meminta pertanggungjawaban Rusia," tegasnya.

Presiden Biden mengatakan, dia akan mengumumkan pada Hari Kamis tindakan lebih lanjut yang akan dikenakan pada Rusia oleh Amerika Serikat dan sekutunya. Gedung Putih mengatakan Presiden Biden akan berbicara pada sore hari.