Siap Lumuri Wajah Pakai Kotoran Manusia, Ruhut Sitompul Tantang Mahasiswa yang Demo 11 April, Silakan Simak!
Politikus PDIP Ruhut Sitompul (Tangkapan layar YouTube pribadi)

Bagikan:

JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul bersumpah akan melumuri wajahnya dengan kotoran manusia apabila demonstrasi yang digelar mahasiswa dan organisasi lain di berbagai daerah berhasil menyampaikan aspirasinya pada 11 April.

Menurut Ruhut, demonstrasi yang digelar salah satunya Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) ini akan gagal total.

"Aku tantang ayo siapa yang berani? Jangn ngebacot dengan congor yang bau banget karena keyakinanku, baik penyandang dana demo penggerak demo barisan sakit hati, kadrun yang demo akan gatot gagal total dengan taruhan yang kalah mukanya dilumuri kotoran manusia Aku tunggu Sip deh MERDEKA," kata Ruhut lewat akun Twitternnya, @ruhutsitompul.

Di Jakarta, hari ini sejumlah organisasi dan elemen masyarakat telah menjalankan aksi massa di kawasan Monumen Nasional (Monas).

Sedangkan BEM SI menggeser lokasi demonstrasi ke depan Kompleks Parlemen Senayan Jakarta yang awalnya bertempat di Istana Negara Jakarta. Selain di DKI, demo BEM SI juga berlangsung di banyak daerah di Indonesia.

Diperkirakan 1.000 mahasiswa dari sejumlah kampus di Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang akan terlibat dalam demonstrasi BEM SI.

BEM SI turun ke jalan membawa empat tuntutan. Mengutip akun Instagramnya, adapun tuntutan mereka adalah:

1. Mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.

2. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.

3. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.

4. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.