JAKARTA - Tawaran bantuan senjata kembali datang untuk Ukraina, di tengah invasi Rusia yang sudah memasuki pekan ketujuh, menyebabkan ribuan korban jiwa dan luka, serta jutaan penduduk lainnya mengungsi.
Terbaru, sumber Pemerinta Jerman pada Hari Minggu menyebut Ukraina telah menerima tawaran pengiriman senjata jenis howitzer self-propelled yang cukup besar dari produsen persenjataan Jerman.
Mingguan Jerman Welt am Sonntag telah melaporkan pada Hari Sabtu, produsen persenjataan Krauss-Maffei Wegmann (KMW) menawarkan 100 howitzer, sejenis senjata artileri gerak sendiri untuk Ukraina, mengutip sumber-sumber pemerintah yang tidak disebutkan namanya di Kyiv.
"Penawaran ini ada," kata sumber Jerman itu kepada Reuters, tanpa memberikan rincian lebih lanjut, seperti dikutip 11 April.
Laporan Welt am Sonntag mengatakan, pihak pabrikan saat ini tidak memiliki persenjataan yang siap untuk dikirim. Skema yang digunakan, militer jerman menawarkan 100 howitzernya untuk Kyiv. Kemudian, pihak pabrikan akan mengirimkan senjata baru kepada tentara Jerman setelah siap, kemungkinan pada paruh kedua tahun 2024.
Pihak produsen persenjataan Krauss-Maffei Wegmann tidak segera tersedia untuk dimintai komentar. Sementara seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman menolak berkomentar.
Menyusul invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, Jerman membalikkan kebijakan lama untuk tidak mengirim senjata ke zona konflik, mengatakan akan memasok rudal Strela, di antara senjata lainnya, ke Ukraina.
BACA JUGA:
Diketahui, Kanselir Olaf Scholz mengatakan pada Hari Jumat, penting bahwa Jerman hanya memasok senjata yang tentara Ukraina mengerti dan memahami bagaimana menggunakannya, seperti peralatan yang lebih tua dari tentara bekas komunis Jerman Timur.