Bagikan:

JAKARTA - Manajemen Madura United tak menghadiri panggilan pemeriksaan terkait aliran dana di kasus investasi bodong Viral Blast. Sehingga, Bareskrim mengagendakan ulang jadwal pemeriksaan tersebut.

Sedianya, penyidik menjadwalkan pemeriksaan terhadap Manajemen Madura United pada Kamis, 7 April.

"Jadi penyidik sudah panggil terhadap manajer salah satu klub sepak bola. Namun dari pihak manajer meminta jadwal ulang untuk dilakukan pemeriksaan," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko kepada wartawan, Jumat, 8 April.

Dengan permintaan penundaan pemeriksaan, penyidik pun memenuhinya. Tetapi, Gatot tak merinci perihal waktu pemeriksaan ulang tersebut. Hanya disampaikan, perihal waktu pemeriksaan itu akan ditentukan penyidik dengan berbagai pertimbangan.

"Saat ini sedang dijadwalkan penyidik pemeriksaannya ke depan," kata Gatot.

Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri berencana memeriksa perangkat pengurus klub sepakbola Madura United.

Pemeriksaan ini berkaitan dengan penelusuran aliran dana atau tindak pidana pencucian uang (TPPU) kasus investasi bodong robot trading viral blast global dengan tersangka Zainal Hudha Purnama.

"Penyidik merencanakan akan melakukan pemeriksaan kepada pihak klub sepakbola Madura United terkait peran salah satu tersangka Zainal Hudha Purnama," ujar Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan.

Pemeriksaan klub sepakbola ini karena Zainal merupakan manajer. Selain itu, pendalam juga akan mengarah kepada kerja sama sponsorship.