Bagikan:

JAKARTA - Walikota Kyiv mendesak politisi Eropa untuk memutuskan semua hubungan komersial dengan Moskow, dengan mengatakan pada Hari Selasa semua pembayaran ke Rusia adalah uang berdarah, yang akan memicu apa yang disebutnya 'genosida Ukraina'.

Amerika Serikat dan Eropa sedang merencanakan sanksi baru, setelah warga sipil yang tewas ditemukan di kota-kota satelit yang direbut kembali di dekat Kyiv, termasuk kuburan massal yang dangkal di Bucha, tetapi ekspor gas Rusia ke Eropa terus berlanjut.

Moskow diketahui telah menolak laporan pembunuhan warga sipil di Bucha, mengatakannya sebagai palsu yang bertujuan untuk mendiskreditkan Rusia.

"Setiap Euro, setiap sen yang Anda terima dari Rusia atau yang Anda kirim ke Rusia memiliki darah, itu adalah uang berdarah dan darah dari uang ini adalah darah Ukraina, darah rakyat Ukraina," kata Vitali Klitschko, yang berbicara dalam konferensi wali kota di Jenewa, Swiss secara online dengan mengenakan pakaian militer, melansir Reuters 5 April.

"Anda tidak bisa setengah hamil. Saat ini perang hitam dan putih. Apakah Anda untuk perdamaian dan mendukung Ukraina atau Anda mendukung agresor, Rusia?," tambahnya dalam sebuah pesan kepada para politisi.

Klitschko menggambarkan melihat mayat warga sipil, termasuk seorang wanita tua, selama kunjungan ke Bucha dan kota-kota lain di dekat Kyiv dalam dua hari terakhir.

Sebuah mobil dengan bendera putih dan tulisan 'anak-anak' di bagian luarnya telah ditembak dan ada darah di dalamnya, katanya, seraya menambahkan bahwa para pejabat sedang mencari jasad para penumpang.

Klitschko, mantan petinju kelas berat, mengatakan kehidupan di ibu kota membaik, dengan beberapa orang kembali, tetapi menggambarkan situasi di Ukraina timur sebagai 'kritis'.

Rekannya di Mariupol yang terkepung telah memberitahunya bahwa 5.000 warga sipil sejauh ini tewas di sana, tanpa memberikan rincian.

Klitschko mengulangi seruan untuk senjata yang lebih defensif untuk Ukraina, dengan mengatakan itu adalah kepentingan Eropa sendiri untuk melakukannya.

"Perang ini bisa menyentuh semua orang di negara-negara Eropa. Di mana akhir dari ambisi Rusia?," katanya.

Diketahui, Rusia telah membantah tuduhan apa pun terkait dengan pembunuhan warga sipil, mengatakan akan 'bukti empiris' dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Hari Selasa, untuk membuktikan pasukannya tidak terlibat.