Bagikan:

JAKARTA - Berkembang kabar Ketua Dewan Penasihat DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik bakal hengkang dari partainya. Kabar itu berembus usai Taufik dicopot dari jabatan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.

Dua partai yang dikabarkan mulai dilirik oleh Taufik adalah Nasdem dan PKB. Apabila benar keluar dari Gerindra, kemanakah Taufik akan berlabuh?

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin memandang baik Nasdem maupun PKB memiliki prospektif bagus untuk Taufik yang sudah dikenal banyak orang sebagai politikus.

"Dua-duanya partai bagus dan prospektif. Semua tergantung pada M Taufik. Kedua partai punya plus dan minus. Tinggal mana yang lebih nyaman saja," kata Ujang saat dihubungi, Minggu, 3 Maret.

Meski demikian, Ujang memprediksi Taufik akan lebih memilih partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar daripada Surya Paloh tersebut.

Mengingat, PKB merupakan partai yang lekat dengan organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Sementara, Taufik juga menjabat sebagai Bendahara Pengurus Wilayah NU DKI Jakarta.

"Jika dilihat dari segi kultural dan struktural, M. Taufik lebih dekat ke PKB. Selain karena dia bagian dari warga NU, dia juga saat ini menjabat sebagai Bendahara PWNU Jakarta," ungkap dia.

Secara terpisah, Mohamad Taufik menanggapi beredarnya kabar bahwa dirinya akan pindah partai dari Gerindra. Taufik menyampaikannya usai mengetahui pencopotan dirinya dari kursi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.

Taufik mengatakan, meski nantinya tak lagi menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI, ia masih tetap berpartai di Gerindra. Namun, ia tak menutup kemungkinan juga untuk loncat ke partai lain.

"Kan sampai saat ini saya masih di Gerindra. Kalau saya sudah enggak di Gerindra, baru saya mikir mana yang cocok dengan ritme politik kita. Sampai saat ini saya masih di Gerindra. Ya, kita tunggu aja, santai-santai aja dulu," kata Taufik pada Jumat, 1 April.