Bagikan:

JAKARTA - Politikus Partai NasDem, Bestari Barus mengatakan pihaknya akan menyambut istimewa jika Mohamad Taufik bergabung NasDem setelah keluar dari Gerindra.

Hal ini dikatakan Bestari usai mendengar kabar mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini berencana hengkang dari partai besutan Prabowo Subianto tersebut.

"Beberapa hari ke belakang kita memang mendengar Pak Taufik ada niat untuk berhenti atau keluar dari Gerindra dan akan bergabung ke Partai NasDem. Ketika putusannya Partai NasDem, kita sambut pake karpet merah dan kita yakini jika Bang Taufik ke NasDem, dia berada di pelukan yang hangat di tempat yang tepat," kata Bestari kepada wartawan, Jumat, 3 Juni.

Bestari menilai, Taufik bisa berperan meningkatkan elektabilitas NasDem, terutama di Jakarta menuju Pemilu 2024. Sebab, menurutnya, Taufik merupakan politikus ulung yang cukup berkompeten.

Karenanya, lanjut Bestari, NasDem akan langsung menugaskan Taufik untuk bekerja memenangkan partai dalam kontestasi politik di 2024 jika Taufik sudah resmi bergabung dalam partai yang dipimpin Surya Paloh tersebut.

"Tempat Bang Taufik sudah ada dengan penugasan yang cukup besar kemudian untuk memenangkan pemilu di 2024. Beliau akan bersama-sama memenangkan dan menyukseskan juga, kalau memang pindah ke NasDem, ya nanti harus jadi partai pemanang di DKI Jakarta," ujarnya.

Sebelumnya, Anggota Dewan Pembina DPD Partai Gerindra DKI Mohamad Taufik membenarkan dirinya berencana hengkang dari Partai Gerindra dan ingin pindah ke Partai NasDem.

Rencana pindah partai ini diungkapkan usai dirinya dicopot dari jabatan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta oleh DPP Partai Gerindra dan digantikan oleh Rani Mauliani.

Taufik mengemukakan alasan dirinya ingin pindah ke Partai NasDem. Taufik mengatakan dirinya akan pindah ke partai berideologi yang sama dengan Gerindra, Partai yang didirikan sejak tahun 2008 ini memiliki ideologi nasionalis.

Dengan demikian, Taufik menilai NasDem merupakan partai yang tepat untuk dirinya berlabuh karena memiliki ideologi serupa dengan Gerindra.

"Gerakan di partai itu bisa kita lihat, mana gerakan yang bertumpu daripada agama, mana yang bertumpu pada gerakan nasionalis. Nah, saya kan berangkatnya dari partai nasionalis. Pasti kalau mau bergeser pun, kecenderungannya ke partai nasionalis," jelas Taufik.