JAKARTA - Sosok Siti Latifah Herawati Diah menjadi Google Doodle pada Minggu 3 Maret. Lantas siapa sosok tersebut?
Siti Latifah Herawati Diah merupakan jurnalis perempuan. Hari ini, 105 tahun lalu, tepatnya 3 April 1917, tokoh pers di Indonesia itu dilahirkan.
Berdasarkan beragam sumber, selain berprofesi sebagai jurnalis, perempuan tersebut diketahui menjadi pelaku sejarah kemerdekaan Indonesia.
Siti Latifah Herawati Diah merupakan putri dari pasangan Raden Latip, seorang dokter yang bekerja di Billiton Maatschappij, dan Siti Alimah.
Dia banyak mengenyam pendidikan di luar negeri, sempat bersekolah di American High School Tokyo, Jepang, kemudian belajar sosiologi di Barnard College dan dinyatakan lulus pada 1941.
Setahun berlalu, dia pulang kampung. Pekerjaan pertamanya menjadi wartawan lepas kantor berita United Press International (UPI) dan beralih menjadi penyiar di radio Hosokyoku.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Anak Buah Anies Bakal Cabut Izin Tempat Usaha yang Praktikan Judi dan Erotisme
03 April 2022, 08:20 -
| BERITA
Bercanda Kelewat Batas, Kaki Bocah di Pasar Rebo Diduga Dibakar Teman Main
03 April 2022, 07:51
Di momen itu lah Siti Latifah Herawati Diah dipersunting Burhanuddin Mohammad Diah atau BM Diah yang saat itu bekerja di koran Asia Raja. BM Diah merupakan pendiri Harian Merdeka pada 1 Oktober 1945. Sang istri ikut terlibat dalam proses pengembangan koran harian tersebut.
Baru pada 1955, Siti Latifah Herawati Diah ikut terlibat mendirikan koran berbahasa Inggris pertama di Indonesia bernama The Indonesian Observer.
Siti Latifah Herawati Diah meninggal dunia di Rumah Sakit Medistra, Jakarta pada 30 September 2016. Dia menghembuskan napas terakhir karena sudah sepuh dan mengalami pengentalan darah.
Sosok jurnalis wanita Indonesia itu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, di samping makam suaminya yang juga berstatus eks Menteri Penerangan, B.M. Diah.
Terkait
