Bagikan:

JAKARTA - Siti Latifah Herawati Diah, tokoh dalam Google Doodle hari ini merupakan sosok penting yang menjadi pemimpin dalam upaya mendeklarasikan Kompleks Candi Borobudur sebagai warisan dunia UNESCO.

Dia menggunakan koneksi diplomatiknya untuk melindungi monumen Indonesia ini yang akhirnya dinyatakan sebagai warisan dunia (World Heritage) oleh UNESCO pada 1991.

Melansir dari beragam sumber, ketika Jepang menyerah kepada sekutu tahun 1945, Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan RI. Sosok yang memiliki nama panggilan keluarga, Hera, sempat menjadi sekretaris pribadi menteri luar negeri pertama RI yaitu Achmad Soebardjo, yang juga merupakan pamannya.

Andil Herawati dalam perjalanan bangsa dan Negara Indonesia lainnya adalah sebagai penerjemah teks Proklamasi Kemerdekaan RI ke dalam bahasa Inggris dan Belanda, sehingga bisa disebarkan ke luar negeri bahwa Indonesia telah merdeka.

Hera mendapatkan naskah Proklamasi Kemerdekaan RI dari Baharuddin Muhammad Diah, rekan kerjanya di Hoso Kyoku, yang kemudian menjadi wartawan Asia Raya dan menikahinya pada 18 Agustus 1942.

Bukan hanya itu, Herawati juga menjadi pegiat hak-hak wanita. Dia mendirikan organisasi Gerakan Pemberdayaan Suara Perempuan yang dimaksudkan untuk mengupayakan para wanita agar menggunakan hak suaranya.

Tidak hanya kiprahnya di bidang jurnalistik, Siti Latifah Herawati pun menjadi delegasi di All-India Women's Congress pada tahun 1948, dan mengantarkannya bertemu dengan Mahatma Gandhi.

Hingga akhir hayatnya, Siti Latifah Herawati tetap rajin menulis dan membaca. Dia menulis buku perjalanan jurnalisme An Endless Journey: Reflections of an Indonesian Journalist, dan juga tetap aktif menjadi inspirator jurnalisme nasional, termasuk bagi perempuan jurnalis Indonesia.