JAKARTA - Menekan volume sampah yang terus melonjak dan membebani Tempat Pengelolaan Sampah Terparu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, menjadi tugas berat yang harus diperhatikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah pimpinan Gubernur Anies Baswedan. Banyak cara yang bisa dilakukan.
Salah satu upaya yang bisa menjadi solusi adalah membangun Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di seluruh wilayah Jakarta. Untuk itu, Anggota DPRD DKI Jakarta, Nova Harivan Paloh, meminta Dinas Lingkungan Hidup DKI agar segera memperbanyak dan mempercepat pembangunan TPS3R.
"Kami harapkan kalau TPS3R ini terealisasi dengan baik di tiap wilayah, maka sampahnya bisa dikelola dengan baik dan mengurangi sampah ke Bantargebang," ujar Nova dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Nova mengingatkan TPST Bantargebang yang sudah beroperasi sejak 1989 itu saat ini sudah kritis, terlebih Jakarta menyumbang sekitar 7.700 sampai 8.000 ton sampah per hari.
"Jadi jangan sampai sampah ini numpuk di truk dan semua dibawa ke TPS. Apalagi Bantargebang tidak bisa menyelesaikan 100 persen masalah sampah di DKI," ucapnya.
BACA JUGA:
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengaku siap menambah dan mempercepat pembangunan TPS3R dengan Anggaran yang disiapkan sebesar Rp172,5 miliar.
"Optimalisasi memang sudah kita jalankan sejak tahun 2020. Tahun ini ada anggaran untuk TPS3R di 15 titik dan pembelian mesin crusher (pencacah)," katanya.
Asep menjelaskan, sejauh ini TPS3R sudah ada di 22 titik di Jakarta Timur dan empat di Jakarta Pusat.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan Mohamad Amin mengatakan, di wilayahnya belum ada satu pun TPS3R. Pasalnya pembangunan yang diproyeksikan dapat dimulai di tahun 2020 terdampak refocusing anggaran akibat pandemi COVID-19.
Di tahun ini, sambung Amin, TPS3R di Jakarta Selatan rencananya akan dibangun di Kramat Pela Kebayoran Baru, Kalibata Indah, dan Pondok Pinang Kebayoran Lama.
"Tahun 2020 pernah ada anggaran untuk membuat TPS3R tapi terefocusing. Tahun 2022 ini baru akan dieksekusi, karena baru ada anggaran," tuturnya.