Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Mykolaiv memastikan jumlah korban tewas akibat serangan roket Rusia pada Selasa lalu bertambah, dengan upaya penyelamatan masih dilakukan oleh petugas.

Sebuah roket Rusia menghantam gedung administrasi regional di kota pelabuhan Mykolaiv, Ukraina selatan, Selasa, menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai 33 lainnya dalam unggahan setelah kejadian.

Kemarin, pihak otoritas memperbarui data korban akibat serangan tersebut dalam unggahannya di dunia maya, memastikan jumlah korban jauh bertambah dibanding angka sebelumnya.

Dalam unggahannya, layanan darurat lokal menyebutkan sedikitnya 31 orang dipastikan tewas akibat serangan di kota yang terletak di wilayah selatan Ukraina itu.

Operasi penyelamatan 24 jam juga masih berlangsung lanjut unggahan tersebut, dengan petugas penyelamat terus berusaha mengevakuasi korban dari puing-puing, setelah serangan Hari Selasa meninggalkan lubang besar di gedung tersebut.

pemboman mykolaiv
Gedung administrasi di Mykolaiv, Ukraina yang terkena serangan rudal Rusia. (Wikimedia Commons/dsns.gov.ua/State Emergency Service of Ukraine)

Diberitakan sebelumnya, rekaman dari layanan penyelamatan negara menunjukkan lubang menganga di sisi gedung, dengan petugas pemadam kebakaran memadamkan api di mana roket menghantam dan yang terluka dimasukkan ke tandu ambulans.

Ada bercak darah yang terlihat di puing-puing, sementara pecahan kaca serta perabotan yang terbalik berserakan di lantai kantor di dalam gedung.

"Ini hanya mimpi buruk. Seorang gadis meninggal di lantai saya. Apa yang bisa saya katakan? Apakah Anda bercanda? Saya memeluknya, dua menit berlalu, dan dia berlalu," kata seorang wanita yang dibantu keluar dari gedung oleh penyelamat.

"Mereka menghancurkan separuh bangunan, menghantam kantor saya," ujar gubernur regional Vitaliy Kim.

Kim mengatakan ada sisi positif dari serangan itu, menunjukkan bahwa Rusia telah menyerah mencoba untuk mengambil alih kota.

Diketahui, Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata tetangganya. Mereka menyangkal menargetkan warga sipil dan tidak mengomentari serangan di Mykolaiv.