Sindir 'Ancaman' Rubel Presiden Putin, Amerika Serikat: Indikasi Kesulitan Ekonomi Rusia
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price. (Wikimedia Commons/U.S. Department of State)

Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Ned Price mengatakan, 'ancaman' Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memutus pasokan gas jika pembeli asing tidak menggunakan mata uang rubel, merupakan tanda 'keputusasaan' ekonomi dan keuangan Moskow yang disebabkan sanksi Barat terkait invasi ke Ukraina.

Presiden Putin dalam pidatonya yang disiarkan televisi mengumumkan, mulai hari ini pembeli asing gas Rusia harus membayarnya dalam mata uang rubel, atau pasokannya akan diputus.

Negara-negara Eropa, beberapa di antaranya sangat bergantung pada gas Rusia, telah menolak permintaan tersebut dengan Pemerintah Jerman mengatakan itu sama dengan 'pemerasan.'

"Saya pikir pada dasarnya ini hanyalah indikasi lain dari kesulitan ekonomi Rusia," kata Price kepada wartawan pada konferensi pers reguler, melansir Reuters 1 April

Ia menambahkan, terserah negara-negara Eropa untuk menentukan tanggapan mereka, terkait dengan ancaman Presiden Putin.

Sanksi, kontrol ekspor dan tindakan ekonomi lainnya yang diberlakukan sebagai tanggapan atas invasi 24 Februari ke Ukraina, memiliki "efek yang signifikan, substansial, mendalam" dan menyebabkan "keputusasaan ekonomi dan keuangan" di pihak Rusia, kata Price.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan, pembeli asing harus membayar gas Rusia pakai rubel mulai Hari Jumat ini atau pasokannya akan dipotong. Keputusan Presiden Putin pada Hari Kamis membuat Eropa menghadapi prospek kehilangan lebih dari sepertiga pasokan gasnya.

Presiden Putin mengatakan, pembeli gas Rusia harus membuka rekening rubel di bank Rusia. Dari rekening inilah pembayaran akan dilakukan untuk pengiriman gas mulai besok (hari ini) atau 1 April.

"Jika pembayaran tersebut tidak dilakukan, kami akan menganggap ini sebagai default dari pihak pembeli, dengan semua konsekuensi berikutnya. Tidak ada yang menjual kami apa pun secara gratis, dan kami juga tidak akan melakukan amal, yaitu, kontrak yang ada akan dihentikan," ujarnya.

Di bawah mekanisme yang ditetapkan oleh Presiedn Putin, pembeli asing akan menggunakan rekening khusus di Gazprombank untuk membayar gas. Gazprombank akan membeli rubel atas nama pembeli gas dan mentransfer rubel ke rekening lain, kata perintah itu.