Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah terus mendorong percepatan vaksinasi bagi masyarakat umum, khususnya vaksin booster sebagai upaya mempercepat transisi dari pandemi ke endemi. Dalam rangka mendukung program tersebut, Polres Metro Jakarta Pusat bersama Asosiasi Roll Former Indonesia (ARFI) membuka sentra vaksinasi Merdeka di Rumah Susun (Rusun) Apron, Kemayoran, selama 3 hari yang dimulai sejak Selasa, 29 Maret hingga Kamis, 31 Maret.

Kapolsek Kemayoran, Kompol Ewo Samono pun mengakui pentingnya vaksinasi untuk membangkitkan perekonomian bangsa. Untuk itu, pemerintah khususnya Polri saat ini terus bekerja keras untuk melakukan percepatan vaksinasi dan booster ini.

Berbagai upaya pun dilakukan dari tingkat atas hingga ke tingkat bawah. Mulai dari imbauan, jemput bola hingga memberikan bingkisan agar antusiasme masyarakat untuk mendaptkan vaksinasi lebih meningkat lagi.

“Sesuai dengan kebijakan pimpinan tentunya untuk percepatan vaksin dan booster ini kan Polri juga cukup eksis yah. Dari tingkat Mabes, Polda, Polres, maupun Polsek. Kita yang di Polsek ini termasuk ujung tombak yang tak henti-hentinya mengimbau masyarakat untuk melaksanakan vaksin dan tak kenal henti membuka gerai vaksinasi di berbagai wilayah,” jelas Kapolsek Kemayoran Kompol Ewo, Kamis, 31 Maret.

Kegiatan vaksinasi di Rusun Kemayoran Jakarta Pusat/ Foto: IST 

Sementara itu, Ketua Umum ARFI, Nicolas Kesuma menjelaskan, ada beberapa indikator pandemi bisa jadi endemi, antara lain meningkatnya kekebalan masyarakat melawan virus. Selain itu, menurunnya angka infeksi alamiah sehingga jumlah pasien dan angka kematian akibat virus menurun. Menurutnya, dua kondisi ini yang pada akhirnya dapat membantu mempercepat pemulihan ekonomi bangsa.

“Kegiatan ini pada dasarnya adalah bentuk kepedulian kami dari asosiasi kepada masyarakat. Namun kami juga punya harapan yang lebih besar. Kami berharap herd imunity semakin cepat terbentuk sehingga produktivitas masyarakat semakin tinggi. Simplenya, imunitas tinggi, produktifitas tinggi, ekonomi bisa segera bangkit.” tegas Nicolas usai menghadiri kegiatan tersebut, Kamis, 31 Maret.

ARFI sebagai asosiasi yang mewadahi perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di industri baja ringan, sejak awal pandemi selalu hadir dan mendukung pemerintah untuk bersama-sama melawan virus COVID-19, terutama terhadap efek domino yang ditimbulkan. Untuk itu, seluruh anggota ARFI sadar betul pentingnya vaksinasi terhadap pemulihan kondisi sosial ekonomi Negara yang terdampak.

“Kita sudah sama-sama tahu kalau anggota ARFI ini merupakan perusahaan-perusahaan penunjang proyek nasional. Komponen –komponen produk yang dihasilkan dari anggota ARFI, digunakan diseluruh proyek yang tersebar di Indonesia. Jadi dengan percepatan vaksinasi booster ini efek dominonya nanti juga bisa dirasakan seluruh lapisan masyarakat, karena nantinya akan banyak pihak yang terlibat dalam proyek-proyek tersebut,” tegas Nicolas lagi.

Saat ini Nicolas melihat tanda-tanda pemulihan ekonomi sudah mulai terjadi. Salah satu contohnya dengan dibukanya kembali gerbang karantina dari luar negeri dan lain sebagainya. Dengan kebijakan baru dari pemerintah itu, ia menilai investasi baru jadi lebih mudah untuk masuk ke negeri ini.

“Dengan adanya pembukaan karantina ini juga memudahkan teman-teman untuk melakukan investasi baru. Jadi gerbang internasional itu juga sangat berpengaruh karena stakeholder kita itu kan satu dunia. Artinya kan ada mesin-mesin yang kita impor dari luar negeri untuk anggota ARFI melakukan ekspansi dan difersivikasi.” terang Nicolas lagi.