JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan komitmen pemerintahannya untuk memperjuangkan kebebasan bagi Trevor Reed, mantan Marinir AS yang tengah memulai aksi mogok makan di penjara Rusia, protes lantaran dimasukkan ke dalam sel isolasi dan tidak menerima perawatan medis yang layak meski menderita TBC.
Warga Texas berusia 30 tahun itu menjalani hukuman penjara sembilan tahun setelah dinyatakan bersalah, karena membahayakan nyawa dua petugas polisi saat mabuk dalam kunjungan ke Moskow pada 2019. Dia membantah tuduhan itu dan Amerika Serikat menyebut persidangannya sebagai 'teater dari yang absurd.'
Orang tuanya, Joey dan Paula Reed mengatakan, Reed yang berada di penjara di wilayah Mordovia, tertular seorang narapida yang mengidap TBC aktif pada Bulan Desember, belum diuji untuk penyakitnya meski kondisi kesehatannya memburuk dengan cepat.
Kedutaan Besar AS di Moskow mendesak akses konsuler ke Reed dan warga Amerika lainnya yang ditahan di Rusia, kata juru bicara Departemen Luar Negeri.
"Kami prihatin dengan laporan bahwa Trevor Reed telah memulai mogok makan untuk memprotes kondisinya. Kami meminta pejabat Rusia untuk segera memberikan perawatan medis yang memadai," kata juru bicara itu melalui email, melansir Reuters 31 Maret.
Reed dimasukkan ke rumah sakit penjara selama 10 hari, tetapi kembali ke penjara minggu lalu tanpa menerima perawatan medis yang berarti di luar sinar-X yang diambil secara tidak benar, kata orang tuanya.
"Pengacara Trevor Mordovian dapat menemuinya (pada Hari Selasa) dan mengkonfirmasi bahwa Trevor memulai mogok makan untuk memprotes dikirim kembali ke ruang isolasi saat terluka dan menderita TB," ujar orang tua dalam sebuah pernyataan.
"Segera setelah dia kembali, Trevor meminta pihak berwenang di gulag IK-12 untuk kembali ke rumah sakit. Sebaliknya, pihak berwenang mengembalikannya ke sel isolasi," kata mereka. Otoritas penjara Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Diketahui, Reed melakukan mogok makan akhir tahun lalu untuk memprotes penahanannya dan dugaan pelanggaran hak, sebelum membatalkannya hampir seminggu kemudian, setelah kehilangan berat badan. Sementara, otoritas penjara Rusia membantah dia menolak makanan atau haknya dilanggar
Terpisah, Presiden Joe Biden pada Hari Rabu menemui orangtua Trevor, berjanji untuk terus bekerja untuk memastikan pembebasan putra mereka.
Joey dan Paula Reed berdemonstrasi di luar Gedung Putih pada Hari Rabu, ketika mereka mendesak presiden untuk berbuat lebih banyak untuk membawa pulang putra mereka. Upaya publik mereka menarik perhatian media dan menghasilkan pertemuan langsung yang mereka harapkan.
"Selama pertemuan mereka, Presiden menegaskan kembali komitmennya untuk terus bekerja untuk mengamankan pembebasan Trevor, Paul Whelan, dan orang Amerika lainnya yang ditahan secara salah di Rusia dan di tempat lain. Dan untuk memberikan semua bantuan yang mungkin sampai mereka dan orang lain bebas dan kembali ke rumah," kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah pernyataan, melansir Politico.
Pertemuan itu adalah interaksi kedua Biden dengan keluarga bulan ini, karena serangan Rusia terhadap Ukraina terus mendominasi siklus berita dan keluarga Reed menyampaikan permohonan bantuannya ke siaran radio.
"Saya akan melihat apakah saya bisa melihat mereka," ujar Biden setelah acara sebelumnya pada hari Rabu, menambahkan Gedung Putih sedang bekerja untuk mengoordinasikan pertemuan.
BACA JUGA:
Orang tua Trevor Reed telah vokal di jaringan berita dari MSNBC hingga Newsmax, saat mereka mencoba meningkatkan tekanan publik untuk mengamankan pembebasan putra mereka. Sebelumnya pada Hari Rabu, sebelum mereka mengadakan pertemuan Gedung Putih, Joey Reed mengatakan di MSNBC bahwa mereka berharap untuk memberi tahu Biden lebih banyak tentang putra mereka daripada yang dia baca dalam laporan dari pemerintah.
"Dan ingatkan dia, bahwa putra kami rela mati untuknya dan keluarganya ketika dia menjaganya sebagai wakil presiden di Camp David," tukas Joey Reed di MSNBC.
Keluarga itu mengatakan pertemuannya dengan Presiden Biden berlangsung lebih dari 30 menit, menurut CNN, menambahkan Presiden mendengarkan "dengan seksama."
"Kami tidak bisa meminta lebih," tukas Joey Reed.