Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah memprediksi sebanyak 79 juta orang berniat untuk melakukan mudik saat Lebaran tahun ini. Presiden Joko Widodo menilai akan terjadi mobilitas masyarakat yang tinggi.

"Dari data terakhir yang kita terima yang ingin mudik itu kurang lebih 79 juta. Ini bukan jumlah yang sedikit loh,” kata Jokowi usai mengunjungi Candi Borobudur, dilihat pada tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Rabu, 30 Maret.

Karenanya, Jokowi menegaskan pemerintah berhati-hati dalam menyusun kebijakan pemerintah saat bulan Ramadan hingga Idulfitri.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun meminta publik untuk tidak membandingkan kebijakan pemerintah dalam menghadapi lebaran dengan gelaran MotoGP di Mandalika beberapa waktu lalu.

"Jangan dibandingkan nanti dengan acara-acara yang lain, misalnya acara motoGP yang (dihadiri) 60 ribu (orang). Enggak bisa 60 ribu dibandingkan dengan 79 juta. Sehingga, penanganan harus hati-hati, vaksin lengkap harus sudah dikerjakan, kemudian boosternya juga terus dikejar," tuturnya

Sebagaimana diketahui, masyarakat kini dibebaskan mudik ke kampung halaman untuk menyambut Idulfitri tahun ini dengan syarat sudah menjalani vaksinasi dosis ketiga atau booster.

Namun, orang yang belum menjalani booster masih bisa mudik namun dengan syarat tertentu. Masyarakat yang baru vaksinasi dua dosis atau dosis lengkap diwajibkan melakukan tes antigen sebelum perjalanan. Sementara, orang yang baru vaksin dosis pertama harus melakukan tes PCR.