JAKARTA - Ahli paleontologi telah menemukan tengkorak predator laut yang ganas, nenek moyang kuno paus modern, yang pernah hidup di lautan prasejarah yang menutupi bagian dari apa yang sekarang disebut Peru, para ilmuwan mengumumkan beberapa waktu lalu.
Tengkorak berusia sekitar 36 juta tahun yang terpelihara dengan baik itu digali utuh tahun lalu dari bebatuan kering di gurun Ocucaje selatan Peru, dengan deretan gigi panjang dan runcing, Rodolfo Salas, kepala paleontologi di Universitas Nasional Peru San Marcos, mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers.
Para ilmuwan berpikir, mamalia purba itu adalah basilosaurus, bagian dari keluarga cetacea akuatik, yang keturunan kontemporernya termasuk paus, lumba-lumba dan porpoise.
Basilosaurus berarti 'raja kadal', meskipun hewan itu bukan reptil, tetapi tubuhnya yang panjang mungkin telah bergerak seperti ular raksasa.
Predator ulung pada masanya tersebut kemungkinan memiliki ukuran sekitar 12 meter (39 kaki), atau setara dengan ketinggian bangunan empat lantai.
"Itu adalah monster laut," kata Salas, menambahkan tengkorak, yang telah dipajang di museum universitas, mungkin milik spesies baru basilosaurus, dikutip dari Reuters 26 Maret.
"Saat mencari makan, pasti banyak kerusakannya," tambah Salas.
Para ilmuwan percaya, cetacea pertama berevolusi dari mamalia yang hidup di darat sekitar 55 juta tahun yang lalu, sekitar 10 juta tahun setelah sebuah asteroid menghantam apa yang sekarang menjadi semenanjung Yucatan di Meksiko, memusnahkan sebagian besar kehidupan di Bumi, termasuk dinosaurus.
BACA JUGA:
Salas menjelaskan, ketika basilosaurus purba mati, tengkoraknya kemungkinan tenggelam ke dasar laut, di mana ia dengan cepat terkubur dan diawetkan.
"Dulu pada zaman ini, kondisi fosilisasi sangat baik di Ocucaje," pungkasnya.