Bagikan:

JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) bakal menggelar acara demo masak tanpa menggunakan minyak goreng hari ini, Senin, 28 Maret. Rencananya, kegiatan ini bakal dibuka oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"(Hari ini) di DPP Lenteng Agung di sekolah partai di buka Bu Mega jam 13.30," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada wartawan yang dikutip Senin, 28 Maret.

Nantinya, sejumlah pejabat juga akan hadir dalam kegiatan ini di antaranya Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G. Rahayu, dan sejumlah pejabat di DPP PDIP. Tak hanya itu, kegiatan ini juga akan diikuti oleh juru masak dan ahli gizi.

Adapun demo masak ini dilakukan untuk menunjukkan berbagai macam cara mengelola makanan tanpa harus digoreng. Selain itu, Hasto menyebut, PDIP juga akan menampilkan cara membuat minyak kelapa yang bisa jadi alternatif untuk menggoreng makanan.

"Kami mengadakan dan hadirkan chef terkenal bagaimana diversifikasi pangan tanpa gorengan. Jadi ada yang direbus dan dikukus. Kami juga akan memamerkan khasanah lokal, bagaimana membuat minyak goreng dari kelapa," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Megawati Soekarnoputri mengaku heran mengapa masih ada ibu-ibu yang memilih untuk mengantre minyak goreng. Padahal ada berbagai cara alternatif untuk memasak di tengah kelangkaan dan kenaikan harga yang terjadi belakangan ini.

"Sekarang kita lihat toh, hebohnya urusan beli minyak goreng. Saya tuh sampai ngelus dada, bukan masalah enggak ada atau mahalnya minyak goreng," kata Megawati dalam sebuah acara webinar terkait stunting yang ditayangkan di YouTube, Kamis, 17 Maret.

"Saya itu sampai mikir, jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng? Sampai begitu rebutannya, apa tidak ada cara untuk merebus, lalu mengukus atau seperti rujak?" tanyanya.

Dia menyebut, cara memasak seperti ini sebenarnya bisa digunakan di berbagai menu masakan Indonesia yang bisa jadi refrensi.

"Apa tidak ada (cara memasak lainnya, red)? Itu menu Indonesia, lho. Lah kok apa njlimet (sulit, red)," tegas Presiden ke-5 RI ini.

Pernyataan itu kemudian ditanggapi sejumlah pihak, salah satunya politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera. Dia mengatakan merebus makanan seperti kata Megawati memang bisa jadi alternatif cara memasak.

Hanya saja, masalah kelangkaan minyak goreng ini harus dilihat secara luas. Apalagi, minyak goreng adalah kebutuhan rakyat yang harusnya bisa didapatkan dengan harga terjangkau tanpa perlu mengantre.

"Bab rebus (makanan, red) bagus buat kesehatan tapi masalahnya bukan di kesehatan dan cara mengelola makanan. Ini hak warga untuk mendapatkan kebutuhan hidupnya dengan harga yang terjangkau," kata Mardani kepada wartawan yang dikutip Sabtu, 19 Maret.

Dengan mengantrenya ibu-ibu demi minyak goreng, Mardani menilai, pemerintah sudah gagal memastikan kebutuhan hidup orang banyak.

"Negara gagal mewujudkan itu. Janji tinggal janji," tegasnya.