Bagikan:

JAKARTA - Kandidat presiden petahana Amerika Serikat (AS), Donald Trump menjanjikan serangkaian hal dalam kampanye di Atlanta pada Jumat, 25 September untuk menggaet pemilih kulit hitam. Salah satu yang dijanjikan Trump adalah menjadikan Juneteenth sebagai hari libur federal.

Juneteenth atau Hari Kebebasan adalah perayaan setiap tanggal 19 Juni untuk memperingati penghapusan perbudakan terhadap orang kulit hitam di AS. Saat ini, Juneteenth sudah menjadi hari libur di 47 negara bagian dan Distrik Columbia.

Dikutip Reuters, Sabtu, 26 September, Trump, yang menyampaikan janji itu kurang dari 40 hari sebelum pemungutan suara 3 November mendatang, juga berjanji akan memasukkan kelompok supremasi kulit putih Ku Klux Klan dan gerakan Antifa, sayap kiri dan anti fasisme, sebagai organisasi terorisme.

Selain itu, ia berjanji untuk meningkatkan akses permodalan bagi masyarakat kulit hitam, menciptakan lapangan pekerjaan, mendukung usaha yang dimiliki oleh kulit hitam, dan memperluas area kesempatan bagi mereka.

Trump menyebut dirinya "akan selalu mendahulukan rakyat Amerika, dan itu termasuk kulit hitam Amerika yang sangat, sangat penting" dalam acara di Atlanta, yang ditinggali oleh mayoritas kulit hitam dan merupakan kota terbesar di negara bagian Georgia.

Namun Trump tidak menjabarkan bagaimana janji-janji kampanye itu dapat direalisasikan. Di AS, hanya Kongres yang mempunyai kewenangan untuk menentukan hari libur federal, sementara presiden dapat membantu dalam hal persetujuannya.

Seruan untuk menjadikan Juneteenth sebagai hari libur federal mengemuka lebih kuat ketika muncul  protes Black Lives Matter pada pertengahan tahun ini --yang menyebar ke seluruh wilayah di AS dan sejumlah organisasi memberikan libur bagi pegawai mereka.

Sementara itu, pihak Joe Biden sebagai kandidat rival Trump menyebut bahwa "Trump tengah membuat lebih banyak janji-janji kosong."

Menurut hasil riset Pew Research Center, lebih dari 85 persen suara pemilih kulit hitam dimiliki oleh Partai Demokrat yang mengusung Biden. Bagaimanapun, dalam kampanyenya, Trump menyebut bahwa Biden tidak punya pemahaman terhadap kulit hitam Amerika seperti dirinya.