Bagikan:

JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris dan Tim Walz akan berkampanye bersama pada Hari Rabu di Georgia.

Ini merupakan negara bagian yang dimenangkan Partai Demokrat dengan keunggulan tipis pada tahun 2022, dapat memainkan peran menentukan dalam pemilihan tahun ini yang digelar November mendatang.

Persaingan pemilihan telah berubah secara dramatis sejak Harris menjadi kandidat partainya bulan lalu, menggantikan petahana Presiden Joe Biden yang mengundurkan diri.

Dia berharap dapat menggalang dukungan pemilih kulit hitam yang merupakan sekitar sepertiga dari pemilih Georgia dan akan menjadi krusial dalam upaya untuk menang di sana.

Harris dan Walz akan naik bus melalui Georgia selatan, rumah bagi sebagian populasi kulit hitam terbesarnya dan tempat kampanye telah menambah staf dan membuka kantor lapangan.

Tur tersebut akan mencapai puncaknya dengan kampanye Harris di daerah Savannah pada Hari Kamis.

"Berkampanye di bagian Peach State ini sangat penting karena mewakili koalisi pemilih yang beragam, termasuk warga pedesaan, pinggiran kota dan perkotaan Georgia — dengan populasi besar pemilih kulit hitam dan keluarga kelas pekerja," kata tim kampanye Harris, melansir Reuters 28 Agustus.

Sebelum Presiden Presiden Biden mengundurkan diri dan mendukung Harris, jajak pendapat menunjukkan kandidat Republik Donald Trump unggul di Georgia, dan beberapa pemilih kulit hitam kecewa dengan Partai Demokrat.

Namun, sejak saat itu, Harris terus memperoleh dukungan dalam jajak pendapat nasional dan telah didorong oleh lebih dari 500 juta dolar AS dalam bentuk sumbangan.

Jajak pendapat terbaru yang disusun oleh FiveThirtyEight menunjukkan Harris berada tepat di belakang Trump, 46,0 persen berbanding 46,6 persen di Georgia, dibandingkan dengan keunggulan sekitar lima poin untuk Trump sebelum Harris ikut serta.

Sebelum pemilihan presiden 2020, kemenangan calon dari Partai Demokrat dalam Pilpres AS di sana terjadi pada tahun 1992.

Jika terpilih, Harris akan menjadi presiden wanita pertama dalam sejarah AS. Sebagai seorang wanita kulit hitam dan Asia Selatan, ia berusaha untuk meningkatkan dukungan bagi Demokrat di antara para pemilih kulit hitam dan memotivasi kelompok pemilih baru.

Ini adalah perjalanan kedua Harris ke Georgia sejak ia menjadi kandidat Demokrat. Harris (59) saat itu berjanji Demokrat akan memenangkan negara bagian yang memiliki 16 suara electoral college dan merupakan salah satu dari beberapa negara bagian yang dapat condong ke Republik atau Demokrat. Demokrat memenangkannya dengan kurang dari 12.000 suara pada tahun 2020.

Jajak pendapat nasional baru-baru ini menunjukkan Harris membangun keunggulan tipis atas Trump sejak ia memasuki persaingan pada 21 Juli.