Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan bioteknologi Amerika Serikat (AS) Novavax telah memulai ujicoba tahap III untuk vaksin COVID-19 potensial mereka. Novavax jadi perusahaan kesebelas di dunia yang telah mencapai tahap itu. Kabar ini menyusul kabar baik sebelumnya, bahwa WHO telah mengonfirmasi keberhasilan ujiklinis CoronaVac, vaksin yang diproduksi perusahaan China, Sinovac.

"Dengan tingginya penularan COVID-19 yang diamati dan terus berlanjut di Inggris, kami optimis bahwa ujicoba tahap III yang penting ini akan mendaftar dengan cepat dan memberikan pandangan jangka pendek tentang kemanjuran vaksin NVX-CoV2373," kata Presiden Penelitian dan Pengembangan Perusahaan Gregory Glenn, dikutip CNA, 25 September.

Di fase III, Inggris dipilih menjadi tempat ujicoba vaksin. Sepuluh ribu sukarelawan dari usia 18-84 tahun akan dilibatkan dalam ujicoba. Ujicoba diyakini akan memakan waktu empat hingga enam minggu ke depan.

Sebelumnya Novavax telah diberikan kucuran dana 1,6 miliar dolar atau setara Rp23 triliun oleh pemerintah AS. Uang tersebut dikucurkan antara lain supaya Novavax dapat mengembangkan dan mendanai penelitian terkait vaksin COVID-19.

Diketahui, perusahaan yang berbasis di Maryland itu menggunakan sel serangga untuk meningkatkan lonjakan protein melawan virus dari Wuhan. Itulah mengapa sel serangga diharapkan dapat membangkitkan respons kekebalan tubuh manusia.

Tak hanya itu, Novavax juga menggunakan suatu senyawa yang mampu meningkatkan produksi antibodi penetral bernama adjuval. Sehingga, nantinya vaksin COVID-19 akan hadir dalam bentuk cairan yang dapat disimpan pada suhu 2-8 derajat Celcius.

Oleh sebab itu, Novavax tampil percaya diri bisa menyediakan vaksin COVID-19 yang potensial untuk seluruh dunia. Hal itu disebabkan keefektifan vaksin flu musimannya yang mujarab sehingga vaksin COVID-19 akan dibuat dengan menggunakan teknologi yang sama.