JAKARTA - Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Makassar Syamsu Rizal alias Deng Ical dan Fadil Ananda (Dilan) sudah memberikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Laporan ini diberikan karena LHKPN adalah salah satu syarat setiap orang yang mencalonkan kepala daerah. Berdasarkan LHKPK yang dilihat VOI, Jumat, 25 September, harta Deng Ical sebesar Rp32.533.914.495 miliar.
Harta Deng Ical ini terdiri dari tanah dan bangunan di Kota Makassar dan Gowa. Dalam laporan ini, dia menyebut dari hasilnya sendiri. Sementara untuk alat transportasi senilai Rp7.120.000.000 miliar.
Kemudian, harta bergerak lainnya senilai Rp3.240.000.000, kas setara kas Rp3.875.014.495, harta lainnya Rp1.020.000.000. Dia juga tercatat memiliki hutang senilai Rp1.030.000.000 miliar.
BACA JUGA:
Sementara calon wakilnya, Fadil Ananda punya harta yang cukup fantastis. Fadil Ananda yang juga Direktur PT Ananda Idy Bahagia tercatat memiliki harta senilai Rp149.259.675.073 miliar.
Harta Fadil Ananda terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp146.700.000.000 di Kota Makassar terdiri dari.
- Tanah dan bangunan seluas 162 m2/168 m2 di Kota Makassar, hasil sendiri Rp850.000.000
- Tanah dan bangunan seluas 162 m2/168 m2 di Kota Makassar, hasil sendiri Rp850.000.000
- Tanah dan bangunan seluas 910 m2/660 m2 di Kota Makassar, hasil warisan Rp45.000.000.000
- Tanah dan bangunan seluas 1000 m2/285 m2 di Kota Makassar, warisan Rp 100.000.000.000
Sementara mobil, Fadil Ananda tercatat hanya memiliki satu mobil merek BMW tahun 2016 senilai Rp550.000 dari hasil sendiri. Kemudian, harta bergerak lainnya Rp2.759.600.000.
Sedangkan kas setara kas senilai Rp838.075.073. Dari keseluruhan harta ini, Fadil Ananda tercatat memiliki utang senilai Rp1.588.000.000.
Adapun KPU Makassar, Sulawesi Selatan, menetapkan empat pasangan calon wali kota-wakil wali kota Makassar. Keempat pasangan calon ini resmi bertarung di Pilkada Makassar.
Para calon yang akan bertarung di Pilkada Makassar yakni:
1. Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun Armin Nurdin Halid (Partai pengusung Golkar, PKS dan PAN)
2. Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Partai pengusung Gerindra dan Nasdem)
3. Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (Partai pengusung Demokrat, PPP dan Perindo)
4. Syamsu Rizal MI-Fadli Ananda (partai pengusung PDIP, Hanura dan PKB).
"Ditetapkan di Makassar tanggal 23 September,” kata Gunawan Mashar.
Duet Deng Ical dan Fadli Ananda alias Dilan menjanjikan Makassar berkembang menjadi kota maju. Dilan mengusung tagline sombere’na Makassar yang artinya kota ramah dengan menjaga persaudaraan.
“Visi Makassar sebagai kota sombere, Makassar maju, Makassar Lestari, Makassar melayani,” kata Deng Ical dalam deklarasi di Lapangan Karebosi Makassar, Senin, 31 Agustus.
Deng Ical menyiapkan strategi khusus untuk kemajuan kota. Eks Wakil Wali Kota Makassar ini menyebut strategi itu bertujuan untuk penciptaan sumber daya unggul, pembangunan sarana dan prasarana terpadu serta optimalisasi tata kelola pemerintahan yang efektif, modern, efisien dan partisipatif.
“Kami yakin visi misi yang kami rumuskan insyaallah bisa mengatasi persoalan di Makassar,” tegas Deng Ical.
Sementara Danny Pomanto-Fatmawati yang dikenal sebagai pasangan Adama ini menjanjikan program terbaik pembenahan Kota Makassar. Danny Pomanto ingin mewujudkan revolusi SDM, percepatan reformasi birokrasi, rekonstruksi sistem kesehatan-ekonomi-sosial budaya.
“Tahapan demi tahapan akan kami lewati, kami mohon doa dan dukungan rakyat Makassar untuk terus menjaga kebersamaan kita demi semangat Makassar terus dua kali tambah baik,” tutur Danny, Jumat 4 September.
Dalam deklarasi di kapal Phinisi, Danny Pomanto menyinggung kemunduran Kota Makassar. Danny sebelumnya pernah menjabat wali kota Makassar.
“Dalam berbagai perjalanan Pemkot Makassar, rakyat Makassar punya banyak bukti dan referensi sejarah, banyak inovasi baru yang sudah terbukti dirasakan manfaat dan sekarang lenyap ditelan kemunduran,” kata Danny dalam deklarasi.